Hidayatullah.com—Puluhan pemukim ilegal ‘Israel’ pada hari Rabu (22/7/2020) menyerbu Masjid al-Aqsa di Baitul Maqdis atau Yerusalem dengan dikawal oleh pihak keamanan ‘Israel’, Palinfo melaporkan.
Sumber-sumber lokal menyampaikan bahwa 228 pemukim ilegal ‘Israel’ memaksa masuk ke Masjid al-Aqsa di pagi hari dan melakukan ritual Talmud di dekat area shalat Bab al-Rahma.
Pasukan keamanan dalam jumlah besar menemani para pemukim ilegal ketika mereka melakukan tur provokatif di dalam kompleks dan mencegah jamaah Palestina mendekati sisi timur Masjid.
Pembatasan diperketat pada warga Palestina yang hendak memasuki Masjid, dan banyak dari mereka diperintahkan untuk tetap di luar selama pembobolan pemukim.
Sebelumnya, puluhan pemukim ilegal Yahudi pada Selasa (21/7/2020) pagi memasuki Masjid Aqsa di Yerusalem yang diduduki dan menodai halamannya juga di bawah penjagaan polisi.
Rabi ekstremis Yehuda Glick ada di antara lusinan pemukim yang melakukan tur di halaman masjid di pagi hari.
Sebelumnya pada Senin (20/7/2020), Rabi Glick juga terlihata mempin sekitar 90 orang memasuki Masjid Al-Aqsha dalam kelompok-kelompok.
Saksi mata juga melaporkan melihat beberapa pemukim melakukan sembahyang Yahudi di dekat Masjid Bab al-Rahma.
Masjid Aqsa dinodai setiap hari oleh pemukim Yahudi dan pasukan keamanan di pagi dan sore hari kecuali pada hari Jumat dan Sabtu.
Pasukan ‘Israel’ menutup Gerbang al-Maghariba, yang digunakan oleh orang Yahudi untuk memasuki Masjid, hingga pukul 10:30 pagi setelah para pemukim menyelesaikan tur pagi mereka di Masjid suci umat Islam tersebut. Kemudian di sore hari, gerbang yang sama dibuka kembali untuk wisata malam para pemukim ilegal Yahudi.
Selama kehadiran pemukim ilegal di dalam kompleks Masjid, pembatasan masuk diberlakukan pada jamaah Muslim di pintu masuk menuju Masjid dan identitas mereka akan disita sampai mereka meninggalkan tempat suci.
Hingga saat ini di Yerusalem timur, pemerintah ‘Israel’ dan para pemukim ilegal Yahudi melakukan berbagai upaya untuk mengganggu, mengusik, dan mengusir penduduk Palestina. Penangkapan tanpa dasar, penyitaan properti paksa, hingga pembunuhan terus berlangsung. Tujuan ‘Israel’ adalah pengusiran Muslim Palestina dari sekitar Masjid Al-Aqsha khusunya dan dari Yerusalem timur, yang rakyat Palestina harapkan untuk menjadi ibukota bagi bangsa mereka di masa depan.*