Hidayatullah.com–Seluruh masjid di Turki setelah Shalat Dzuhur mengumandangkan doa dan shalawat dengan pengeras suara untuk keselamatan Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur yang diduduki, kata kepala direktorat urusan keagamaan Turki pada Senin. Kepala badan keagamaan Turki mengutuk serangan Israel terhadap warga Palestina di situs suci Muslim, kutip Anadolu Agency.
Berbicara kepada wartawan di provinsi Sakarya, Ali Erbas mengatakan doa dan shalawat dikumandangkan dengan toa di masjid di seluruh negeri. Doa dan shalawat secara tradisional dibacakan untuk mengumumkan wafat seseorang, namun, selama era Utsmaniyah, tradisi seperti itu dilakukan untuk mengumumkan masa-masa sulit selama perang.
Erbas juga mengutuk serangan Israel dengan mengatakan, “Israel negara teroris melancarkan tindakan paling buruk terhadap Masjid al-Aqsha” yang terletak di Kota Tua, Yerusalem.”
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 278 orang terluka setelah polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha pada Senin dan menyerang warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah penyerbuan oleh ekstremis Yahudi. Sebelumnya, kelompok ekstremis Yahudi menyerukan penyerbuan di Masjid Al-Aqsha pada Senin untuk merayakan ulang tahun Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel menduduki Yerusalem Timur, sebagai “Hari Yerusalem” menurut kalender Ibrani.
Masjid Al-Aqsha adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu “Temple Mount,” mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsha berada, pada perang Arab-Israel 1967. Negara zionis itu mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.*