Hidayatullah.com—Coronavirus varian Delta saat ini mendominasi kasus Covid-19 di Eropa, kata World Health Organization (WHO).
WHO dan European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) memperingatkan bahwa upaya pencegahan penyebaran varian tersebut harus ditingkatkan.
Rata-rata, lebih dari 68% Covid-19 di kebanyakan negara Eropa disebabkan oleh varian Delta, yang pertama kali dideteksi di India.
SARS-COV-2 varian Delta menyebar cepat di Eropa dan sekarang menjadi strain yang paling dominan di kawasan ini, berdasarkan data baru, kata WHO Europe dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Euronews Jumat (23/7/2021).
“Berdasarkan tren saat ini varian Delta akan menjadi strain dominan secara global dalam beberapa bulan dan sekarang sudah teridentifikasi di hampir semua negara Eropa,” imbuhnya.
“Varian itu akan terus menyebar, menggusur sirkulasi varian-varian lain kecuali muncul virus baru yang lebih kompetitif.”
“Kita masih jauh dari jalan keluar dari belantara pandemi ini dan malangnya di kawasan ini kita menyaksikan kenaikan signifikan kasus-kasus yang berkaitan dengan varian Delta yang sangat mudah menular,” kata Dr Hans Kluge, direktur WHO regional Eropa.
“Meskipun ada upaya luar biasa oleh negara-negara anggota untuk memvaksinasi orang-orang di seluruh kawasan ini, masih ada jutaan orang yang belum divaksinasi dan mereka berisiko masuk rumah sakit.”
“Kabar baiknya adalah data jelas menunjukkan bahwa vaksinasi lengkap secara signifikan mengurangi risiko keparahan dan kematian,” kata Kluge, seraya mengimbau warga agar segera mendapatkan vaksinasi.
Dr Kluge juga mendesak negara-negara yang telah melonggarkan pembatasan kesehatan masyarakat agar meningkatkan akses tes gratis dan memperkuat pelacakan kontak.
Direktur ECDC Director Dr Andrea Ammon mengatakan bahwa vaksinasi, jaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan serta mengenakan masker hendaknya dipandang sebagai upaya untuk menghindari lockdown. Pasalnya, semua itu apabila diterapkan dengan baik dapat membantu meredam penyebaran virus, sehingga sebagian besar masyarakat tidak perlu dikunci (lockdown).*