Ada memiliki tujuh ciri khas ajaran dinul Islam, memberikan corak tauhidik, menyatu dalam keyakinan dan terejawantahkan dengan perilaku
Oleh: Alvin Qodri Lazuardy
Hidayatullah.com | DALAM Islam ajaranya bukan sekadar doktrin, tidak sekadar ritualitas melainkan suatu ajaran yang sangat operasional dalam totalitas kehidupan, itulah dinul Islam.
Islam sebagai pemandu dalam kehidupan dari hal terkecil sampai hal yang besar. Lebih dalam lagi, Islam itu bersifat operasional dalam kehidupan tatkala ditopang dengan akal yang salim atau ‘aqlu as-salim.
Dalam tataran kehidupan, dinul Islam memberikan corak yang sangat khas ia bersifat tauhidik anti dikotomik, menyatu di dalamnya keyakinan (aqidah) dioperasionalkan dengan alam fikiran (‘aql) menginternal ke dalam kepribadian (syakhsiyah) terejawantahkan dengan perilaku (akhlaq) dan tersusun menjadi sistem kehidupan bagi pemeluknya (minhaj al-hayah) serta membentuk suatu pandangan hidup bagi pemeluknya. (Haidar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah, Yogyakarta: 2017, 59)
Selanjutnya, bersandar kepada ungkapan Sayyid Quthb, yang dikutip oleh Anton Ismunanto dalam ‘Buku Seri Antologi Worldview Islam’ yang disusun oleh Dr. Kholid Muslih (Dosen Pascasarjana UNIDA Gontor) terdapat tujuh ciri khas dalam dinul Islam. Tujuh tersebut adalah ar-rabbaniyah (ketuhanan), ats-tsabat (permanent), as-syumul (komprehensif), at-tawazun (seimbang), al-ijabiyah (positif-aktif), al-waqi’iyyah (realistis-pragmatis), at-tauhid (sebuah afirmasi yang merujuk kembali yang Esa) (Lihat referensi lebih otoritatif: Sayyid Quthb, Khasais at-Tasawwur al-Islamiy wa Muqowwimatuhu, Kairo dan Beirut: 1997 cetakan Dar asy-Syuruq).
Menelaah lebih dalam, dari uraian di atas, terurai poin-poin penting mengenai dinul-Islam, bahwa Islam adalah agama yang murni dari Tuhan (Allah) berisi ajaran-ajaran yang bersifat operasional untuk kehidupan, serta dengan tujuh ke-khas-annya menjadikan Islam agama yang sempurna seperti firman Allah;
اَ لۡيَوۡمَ اَكۡمَلۡتُ لَـكُمۡ دِيۡنَكُمۡ وَاَ تۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِىۡ وَرَضِيۡتُ لَـكُمُ الۡاِسۡلَامَ دِيۡنًا ؕ فَمَنِ اضۡطُرَّ فِىۡ مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثۡمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS: al-Maidah: 3). Wallahu ‘Alam Bi Showab.*
Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kab. Tegal