Hidayatullah.com — Turki akan mengirim lebih dari 3.000 polisi anti huru hara ke Qatar untuk membantu mengamankan Piala Dunia 2022. Ribuan polisi yang akan ditempatkan di stadion dan hotel itu akan berada di bawah komando Turki, kata sumber di Kemendagri Turki.
Dengan populasi kurang dari 3 juta – dengan warga negara hanya 380.000 – Qatar mengalami kekurangan personel untuk menjaga turnamen sepak bola FIFA yang berlangsung selama sebulan.
Negara itu meminta bantuan Turki, sebagai sekutu regional terdekatnya, untuk mengamankan Piala Dunia Qatar di mana akan menarik 1,2 juta pengunjung dan suporter sepak bola.
Di bawah perjanjian yang ditandatangani antara kedua negara dan diterbitkan dalam lembaran resmi Turkiye atau Turki, Ankara akan mengerahkan 3.000 polisi anti huru hara dan 100 polisi operasi khusus untuk Piala Dunia 2022 Qatar. Tidak hanya itu, 50 spesialis bom dan 80 anjing pelacak dan anjing akan dikerahkan.
“Selama turnamen, polisi Turki hanya akan menerima perintah dari atasan Turki mereka yang bertugas sementara di Qatar,” kata sumber tersebut. “Pihak Qatar tidak akan bisa memberikan perintah langsung kepada polisi Turki.”
“Semua biaya personel yang dikerahkan … akan ditanggung oleh Negara Qatar,” lansir sumber itu, lansir Middle East Monitor (23/09/2022).
Sumber itu tidak merinci siapa yang akan memiliki pengawasan tertinggi atas operasi keamanan Turkiye, yang akan mencakup delapan stadion tempat pertandingan berlangsung, dan hotel tempat 32 regu sepak bola nasional akan menginap.
Perjanjian protokol mengatakan Turkiye juga akan mengirim staf senior untuk mengepalai tim polisi dan “sejumlah personel untuk koordinasi” serta satu “koordinator umum”.
Penawaran Pakistan
Turkiye mungkin bukan satu-satunya negara yang memberikan dukungan.
Bulan lalu, Pakistan menyetujui perjanjian penawaran pasukan untuk keamanan di turnamen tersebut. Tidak disebutkan berapa banyak personel yang akan dikirim, dan kedua negara tidak mengatakan bahwa kesepakatan akhir telah tercapai.
Penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar, Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan, tidak menanggapi permintaan komentar.
Qatar menjadi negara Timur Tengah yang pertama kali memerankan tuan rumah Piala Dunia, sehingga negara kecil itu tidak memiliki pengalaman menjadi tuan rumah acara internasional besar.
Sementara Turki telah menerima puluhan juta turis setiap tahun, dan telah menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin G20, balap Formula Satu dan Piala Super UEFA dalam beberapa tahun terakhir.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Polisi Turki yang pergi ke Qatar akan diajari bahasa Inggris dan persiapan yang dibutuhkan mereka setibanya di sana.
Hampir 800 warga Qatar juga telah dilatih oleh Turki tentang masalah mulai dari “keamanan olahraga” hingga “intervensi dalam acara sosial”, tambah sumber itu.
Turki, yang memiliki pangkalan militer di Qatar, mendukung sekutunya ketika Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memboikot Doha pada 2017. Mereka memutuskan semua hubungan diplomatik dan transportasi dengan Qatar atas tuduhan bahwa negara itu mendukung terorisme dan menyesuaikan diri dengan musuh mereka, Iran.
Negara-negara Teluk memulihkan hubungan tahun lalu, dan Turki juga bergerak untuk meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi dan UEA.*