Hidayatullah.com—Menyusul serangkaian skandal keuangan di tubuh Bank Vatikan, termasuk korupsi dan pencucian uang, pihak pengelola bank milik Tahta Suci Vatikan itu memblokir 2.000 rekening nasabah dan menutup 3.000 lainnya.
Dilansir Euronews Selasa (8/7/2014), semua rekening, kecuali 400 dari 3.000 rekening yang ditutup, merupakan rekening tidur dengan saldo kecil dan tidak aktif selama bertahun-tahun.
Sebanyak 359 rekening juga akan ditutup setelah staf dan pakar dari luar lembaga mendapati nasabah pemilik tidak memenuhi kriteria untuk membuka rekening di Bank Vatikan, yang memiliki jumlah total nasabah sekitar 15.500.
Dengan adanya penutupan rekening itu, keuntungan Bank Vatikan tahun 2013 terjun bebas ke angka 2,9 juta euro dari 86,6 juta euro pada tahun 2012.
Pengawas dari aksi bersih-bersih Bank Vatikan itu adalah kardinal asal Australia George Pell, kepala dari lembaga yang baru didirikan Vatikan bernama Sekretariat Ekonomi. Dia bertanggungjawab dalam reformasi besar-besaran aktivitas Bank Vatikan, yang nama resminya adalah Institute for Works of Religion (IOR) yang merupakan lembaga keuangan pengatur aktivitas finansial penghidupan bagi negara mungil tersebut.
Paus Fransiskus yang semula ingin menutup bank tersebut, sekarang memutuskan untuk tetap mengoperasikannya dengan menjalankan agenda reformasi.
Fransiskus bahkan menunjuk Dewan Ekonomi yang beranggotakan 15 orang dari seluruh dunia untuk memikirkan soal kebijakan ekonomi untuk kepentingan Tahta Suci Vatikan.*