Hidayatullah.com—Sekitar 100.000 penduduk Gaza yang tinggal di kota-kota sepanjang perbatasan hari Kamis (10/7/2014) dikabarkan diperintahkan untuk meninggalkan rumah-rumah mereka guna mengantisipasi serangan militer lewat darat oleh tentara Zionis Yahudi, lapor media-media Israel dilansir Aljazeera.
Para pejabat Zionis berulang kali mengutarakan kemungkinan serangan darat atas Jalur Gaza.
Menteri Intelijen Zionis Yuval Steinitz kepada Radio Israel hari Kamis kemarin mengatakan bahwa militer akan mengambil alih Gaza sementara, selama beberapa pekan.” Zionis Israel telah memanggil 20.000 tentara cadangan. Sementara kabar sebelumnya menyebutkan pemerintah telah menyetujui mobilisasi 40.000 tentara cadangan untuk membantu tentara reguler dalam serangan ke Gaza.
Tentara Zionis memperingatakan warga Gaza di Bait Lahia, Bait Hanoun dan Abasan Al-Saghira agar menyingkir dari sana. Namun warga tidak bisa pergi ke mana-nama, meskipun perbatasan di Rafah dibuka oleh Mesir untuk menerima korban-korban luka akibat serangan Zionis.
Sedikitnya 88 orang Palestina di Gaza dilaporkan telah ewas akibat serangan bom-bom besar Zionis yang menghujani wilayah pesisir itu. Ratusan orang lainnya terluka, katasumber-sumber medis di Gaza.
Sementara itu di wilayah yang dikuasai Zionis, tidak ada satu pun laporan korban tewas akibat ratusan roket yang ditembakkan para pejuang Palestina di Gaza.
Menurut UNICEF hari Kamis kemarin, dari jumlah korban yang tewas dalam serangan Zionis beberapa hari ini, 19 di antaranya adalah anak-anak.*