Hidayatullah.com–Surat kabar Inggris, Sunday Times, melaporkan, seorang ahli Israel kini tengah mencoba mengeksploitasi penemuan sebagai usaha mengenal pasti gen yang bisa membedakan antara keturunan Arab dan tidak.
Mereka kemudian akan membangunkan mikro organisme yang dapat menyerang hanya kepada seseorang yang memiliki gen ini selain daripada proses menukarkan sistem DNA dalam sel manusia, tulis koran itu.
Sumber Sunday Times melaporkan, ilmuwan Israel itu menjalankan penyelidikan di Institut Neis Tasyouna di Israel yang mengkhusus diri dalam menghasilkan senjata kimia dan biologi.
Bagaimanapun, sumber yang sama dilaporkan mengatakan, ilmuwan Israel itu menghadapi masalah untuk mengenali pasti gen yang dapat membedakan masyarakat Arab Palestina karena Yahudi dan Arab berasal dari keturunan yang sama.
Menurutnya, gen keturunan Arab dapat dibedakan dengan mudah menelurusi profil gen yang ada pada mereka terutama gen yang dimiliki mayoritas penduduk Iraq.
Nama institut biologi Israel itu sebelum ini telah menjadi tajuk utama berita Israel selepas laporan menyatakan penduduk yang tinggal berdekatan dengan kampus itu terjangkit beberapa gejala penyakit akibat kebocoran bahan kimia dan pencemaran. Meski demikian, pejabat Israel menolak berita tersebut
Beberapa bulan ini AS dan Israel tengah menyudutkan Iran karena negeri kaum Mullah itu dianggap tengah membangun pusat nuklir. Dengan alasan ini pula, AS berjanji akan menyerang Iran.
Anehnya, AS dan Direktur Badan Internasional Energi Atom PBB (IAEA) sering mengabaikan dan tidak menanggapi laporan banyak pemimpin dunia atas sikap Israel yang juga membangun senjata nuklir.
Pemerintah kaum Zionis itu bahkan pernah memenjarakan pakar nuklir Israel Mordechai Vanunu selama 20 tahun dengan tuduhan sebagai penghianat. Vanunu dipenjara Israel karena telah mengungkapkan program senjata nuklir Israel di sebuah tempat di Dimona. (st/bh/hid/cha)