Hidayatullah.com – Pemimpin organisasi pemberontak Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dipenjara, Abdullah Ocalan, memerintahkan semua kelompok yang berada di bawah organisasnya untuk membubarkan diri dan mengakhiri aksi teror terhadap Turki.
“Semua kelompok harus meletakkan sejata mereka, dan PKK harus membubarkan diri,” kata Ocalan, melalui suratnya dari dalam penjara.
Abdullah Ocalan merupakan salah satu pendiri PKK dan dipenjara oleh Turki sejak tahun 1999 di mana ia dijatuhi hukuman mati sebelum akhirnya diringankan menjadi hukuman seumur hidup.
“Seruan yang dibuat oleh Bapak Devlet Bahceli, bersama dengan kehendak yang diungkapkan oleh Bapak Presiden (Recep Tayyip Erdogan), dan tanggapan positif dari partai-partai politik lainnya terhadap seruan tersebut, telah menciptakan lingkungan di mana saya membuat perintah untuk meletakkan senjata, dan saya memikul tanggung jawab historis dari seruan ini,” bunyi surat tersebut.
Efkan Ala, wakil ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang memerintah di Turki, menyambut perintah Ocalan tersebut namun ia menekankan perlunya aksi nyata.
“Kami akan melihat hasilnya,” kata Ala ketika ditanya tentang perintah pembubaran Ocalan. Jika PKK mengikut perintah itu, lanjut Efkan, Turki akan “terbebas dari belenggu.”
Kelompok PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah meneror Ankara selama 40 tahun. Aksi teror PKK telah menyebabkan lebih dari 40.000 orang tewas.
Ideologi PKK pada awalnya adalah perpaduan antara sosialisme revolusioner dan Marxisme-Leninisme dengan nasionalisme Kurdi, yang bertujuan untuk mendirikan sebuah Kurdistan yang merdeka.
PKK dibentuk sebagai bagian dari ketidakpuasan yang berkembang atas penindasan terhadap Kurdi Turki, sebagai upaya untuk membangun hak-hak bahasa, budaya, dan politik bagi minoritas Kurdi.*