Hidayatullah.com–India tleah memutuskan untuk membeli rudal anti-tank dari Israel dan menolak tawaran dari Amerika Serikat, menyusul disetujuinya anggaran sebesar USD13,1 milyar untuk peremajaan perlengkapan militernya.
Sumber Kementerian Pertahanan India mengatakan kepada AFP (26/10/2014) bahwa pemerintah PM Narendra Modi akan memberi 8.356 rudal Spike dan 321 peluncurnya dari Israel dalam kesepakatan senilai 32 milyar rupe atau sekitar USD525 juta.
Pembelian rudal itu dilakukan India setelah belum lama ini Pakistan mempertontonkan kemampuan tembak rudalnya dan ketegangan India dengan China meningkat.
Kesepakatan pembelian senjata dengan Israel yang nilai seluruhnya mencapai 800 milyar rupe itu sudah disetujui dalam rapat Dewan Akuisisi Pertahanan yang dipimpin Menteri Pertahanan Arun Jaitley pada hari Sabtu.
“Dewan telah menyetujui kesepakatan untuk pembelian Spike,” kata seorang pejabat dari kementerian yang menolak disebutkan namanya kepada AFP.
“Itu adalah misil jenis tembak dan lupakan,” imbuh pejabat itu, merujuk pada jenis rudal yang mengunci targetnya terlebih dahulu sebelum melesat menuju sasaran tembak.
Lebih lanjut pejabat itu menjelaskan bahwa saingan penawaran rudal datang dari Amerika Serikat yang memiliki rudal Javelin. Sedangkan India sudah pernah mencoba rudal Spike tahun lalu dan sukses.
Seorang pejabat kementerian pertahanan lain mengatakan pemilihan rudal Spike oleh India semata hanya karena alasan teknis.
Proses membawa rudal-rudal itu ke India dari Israel akan dilakukan dalam beberapa tahap, kata pejabat itu tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Selain membeli rudal, India juga memiliki rencana pembuatan kapal selam di dalam negeri bekerjasama dengan rekan asing dalam proyek senilai USD8,2 milyar.
Perusahaan-perusahaan asal Prancis, Rusia, Jerman dan Spanyol sudah menyatakan tertarik untuk menggarap proyek itu, lapor Hindustan Times.*