Hidayatullah.com– Ribuan pendukung menyambut kedatangan Paus Benediktus XVI yang berada di Inggris untuk kunjungan selama 4 hari.
Paus memulai lawatannya hari Kamis. Dalam sebuah misa di lapangan di kota Glasgow, Paus menyerukan agar Inggris menolak sekularisme dan memperingatkan bahaya menghilangnyakepercayaan agama dari wacana publik.
Hanya sekitar 65 ribu umat mengikuti misa itu, jauh lebih sedikit dari 100 ribu yang diharapkan akan hadir oleh Gereja Katolik setempat.
Namun rencana kedatangan Paus ini dibayangi kemarahan masyarakat Inggris. Publik marah karena kunjungan pemimpin tertinggi umat katolik ini menggunakan duit dari para pembayar pajak.
Biaya yang termahal dalam menyambut Paus adalah biaya pengamanan. Nilainya mencapai £20 juta atau sekitar Rp 280 miliar. Lebih dari setengah biaya tersebut diambil dari dana pemerintah. Kontan, protes bermunculan menanggapi estimasi yang akan dikenakan bagi wajib pajak untuk membiayai pengamanan Paus selama di Inggris.
Kepala Polisi South Yorkshire Meredydd Hughes yang bertindak sebagai koordinator keamanan memperkirakan tagihan kepolisian sendiri bisa mencapai £1,5 juta atau sekitar Rp 21 miliar. Namun, polisi bersikeras angka itu adalah perkiraan yang sangat kasar dan tidak memperhitungkan realokasi sumber daya yang ada atau biaya kepolisian Skotlandia.
Selain berkunjung ke Inggris, Paus juga akan mendatangi Skotlandia. Polisi Skotlandia mengungkapkan mereka akan mengerahkan 1.600 petugas, didukung oleh satuan-satuan bersenjata untuk melindungi Paus.
Pelecehan gereja
Dalam lawatannya, Paus mengakui bahwa para pemimpin gereja tidak cukup tanggap dan gagal bertindak dengan cepat dalam menangani para rohaniwan yang melecehkan dan memperkosa anak-anak di paroki mereka.
Banyak orang Inggris marah atas pelecehan anak dan hak asasi manusia di Vatikan. Mereka marah karena praktik puluhan tahun Vatikan untuk melindungi rohaniwan pedofil.
Para kritikus mengatakan, Vatikan gagal mengambil tindakan yang tepat dalam menangani skandal pelecehan seksual oleh rohaniwannya yang mengguncang para jemaah di seluruh Eropa.
“Butuh waktu lama untuk menjawab banyak isu penting yang melingkupi Gereja Katolik,” kata Angel Rodriguez dari Springfield.
Paus mengatakan, prioritas utama gereja saat ini adalah membantu menyembuhkan para korban pelecehan.
Meski demikian, banyak pula yang tidak sepakat dengan sikap Paus mengenai hak-hak kaum homoseksual, aborsi, dan kontrasepsi.
Acara utama kunjungan itu adalah misa untuk mengangkat Kardinal John Henry Newman yang hidup pada abad ke-19 sebagai calon orang suci. [bbc/voa1/hidayatullah.com]