Hidayatullah.com–Komite Rekonsiliasi di kota Makkah, Arab Saudi saat ini sedang mempertimbangkan 123 kasus pembunuhan yang melibatkan warga Saudi dan pekerja asing di seluruh Kerajaan dalam upaya untuk menghindarkan mereka dari hukuman mati.
Nasser Bin Misfer Al-Qurashi Al-Zahrani, Ketua Komite, mengatakan, selama kuartal pertama tahun ini, sembilan kasus pembunuhan diselesaikan.
“Keluarga dari dua kasus pembunuhan mengampuni pembunuh berkat dukungan dari Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al Faisal,” katanya, dikutip Al Arabiya, Senin (16/3/2015).
Al-Zahrani mengatakan, selama periode yang sama Komite panitia menerima permintaan untuk bantuan 160 kasus lain yang melibatkan perselisihan perkawinan, perpecahan keluarga, kecanduan obat, dan sengketa warisan.
“Ini sejumlah kasus tambahan dari sejumlah gadis Saudi yang baru dihukum, yang keluarganya menolak menerima mereka setelah menjalani hukuman di rumah perlindungan sosial,” tambahnya.
Ketua Komite mengatakan, sejak berdirinya Komite menangani lebih dari seribu kasus yang melibatkan pembunuh yang dijatuhi hukuman mati dan berhasil mendapatkan pengampunan terhadap 309 orang dari mereka.
Al-Zahrani mengatakan, Komite juga turun tangan menyelesaikan lebih dari 35.000 kasus lain dan mampu menyelesaikan sejumlah besar dari mereka secara damai.
Tetapi dia mengatakan, bagaimanapun, Komite hanya akan membantu dalam kasus-kasus yang diperbolehkan menurut aturan syariah Islam.
Sementara itu, Gubernur Qassim Pangeran Faisal Bin Mishal juga mampu meyakinkan anak-anak dari seorang pria Saudi yang terbunuh untuk menerima hak darah (tebusan) dan mengampuni pembunuh ayah mereka.
Campur tangan Gubernur ini menyelamatkan Eid Bin Awwad Al-Muzaibri dari eksekusi. Untuk upaya ini Pangeran Faisal harus melakukan perjalanan lebih dari 200 kilometer untuk meminta pengampunan bagi Al-Muzaibri kepada keluarga korban yang berdomisili di Abanat, di barat Qassim.
Dia menyatakan penghargaannya atas sikap keluarga yang telah memaafkan sang pembunuh.*