Hidayatullah.com–Satu tim investigasi dari Amerika Serikat melaporkan bahwa serangan yang melukai Presiden Ali Abdullah Saleh dan anggota senior pemerintah saat melakukan shalat Jumat di kompleks Kepresidenan di Sana’a beberapa saat lalu berasal dari rudal canggih buatan AS yang dirancang untuk operasi pembunuhan khusus, kata sumber yang dekat dengan penyelidik.
“Rudal ini sangat maju dan masih belum banyak digunakan. Hanya Amerika Serikat dan Rusia saja yang saat ini menggunakan senjata ini,” kata sumber, sebagaimana diberitakan Al Arabiya, Selasa (21/6).
Peneliti AS itu memberitahu otoritas Yaman tentang penemuan tersebut, yang membantah klaim yang disampaikan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) sebelumnya bahwa sumber ledakan itu berasal dari dalam kompleks Presiden Saleh.
Awalnya, pejabat pemerintah menyalahkan peluru artileri atau mortir oleh pasukan Syekh Al Ahmar, yang kedua belah pihak telah terlibat dalam pertempuran selama dua minggu ketika ledakan itu terjadi, tapi juru bicara untuk Ahmar membantah terlibat.
Scott Stewart, wakil presiden Stratfor, perusahaan penyelidik dari Austin, Texas, menyiarkan video yang menjelaskan bahwa pemeriksaan foto dari peristiwa itu kemungkinan ledakannya berasal di dalam masjid.
Sumber itu menambahkan bahwa rudal itu dilengkapi dengan kepala yang berputar, yang dirancang untuk menembus dinding beton, lantas meledak di dalam.
Tim investigasi milik perusahaan swasta yang disewa pihak berwenang Yaman untuk menyelidiki serangan terhadap Presiden Saleh. Sumber tersebut mengatakan, perusahaan tidak memiliki hubungan dengan Federal Bureau of Investigation (FBI).*
Keterangan foto: Masjid di dalam kompleks Kepresidenan Yaman yang rusak parah.