Hidayatullah.com–Kedutaan Amerika Serikat di Mauritius mengatakan, sebuah pesawat tak berawak (drone) MQ-9 Reaper jatuh pada hari Selasa (13/12/2011) dan tidak ada korban dalam kejadian itu.
Lina Laurence, petugas penerbangan sipil Seychelles, mengatakan bahwa pesawat itu mengalami masalah pada mesinnya beberapa menit setelah terbang dan harus mendarat secepat mungkin pada Selasa pagi, lansir Telegraph.
“Tapi karena terlalu cepat saat mendarat, pesawat tidak dapat berhenti sebelum jalur landasan pacu berakhir,” kata Laurence.
Kedutaan AS mengatakan, penyebab masalah masih diselidiki.
“Sudah dikonfirmasi bahwa drone ini tidak berawak dan gangguannya karena masalah mekanik,” kata Laurence.
Untuk membersihkan puing-puing yang berserakan, landasan pacu ditutup selama 10 menit. Pembersihan dilakukan oleh militer Amerika Serikat dan otoritas penerbangan sipil Seychelles.
MQ-9 Reaper adalah jenis pesawat tak berawak yang dapat terbang di ketinggian menengah ke atas dan bisa mengirimkan data secara real time. Pesawat yang diparkir di negara Seychelles itu sedang menjalankan operasi pemantauan di sekitar Samudera Hindia dan tidak membawa persenjataan saat beroperasi, meskipun MQ-9 Reaper mampu membawa misil.
Baru-baru ini pesawat pengintai RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat berhasil dijatuhkan oleh Iran. Dan sebelumnya pada akhir September lalu, sebuah pesawat pengintai AS jatuh di Somalia.*