Hidayatullah.com—Sekitar Lima ribu orang setiap bulan kehilangan nyawa dalam perang di Suriah, yang telah menyebabkan gelombang besar pengungsi terparah di dunia sejak pembantaian di Rwanda tahun 1994 kata Perserikatan Bangsa-Bangsa Selasa (16/7/2013) dilansir AFP.
“Tingkat pembunuhan yang sangat tinggi sekarang ini –kira-kira 5.000 sebulan–menunjukkan semakin parahnya konflik itu,” kata Ivan Simonovic asisten sekretaris jenderal PBB untuk urusan hak asasi manusia dalam pertemuan membahas soal Suriah di Dewan Keamanan PBB.
Para pejabat tinggi PBB mendesak DK PBB segera bertindak guna mengakhiri konflik di Suriah yang telah memasuki bulan ke-26 dan menewaskan lebih dari 100.000 orang.
Sekitar 1,8 juta orang terdaftar di PBB sebagai pengungsi di negara-negara tetangga Suriah dan setiap hari rata-rata 6.000 orang pergi meninggalkan Suriah, kata Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres.
“Kami tidak pernah melihat arus pengungsi yang naik dengan tingkat pertambahan menakutkan seperti itu sejak sejak genosida Rwanda 20 tahun silam,” kata Guterres.
Pimpinan lembaga kemanusiaan PBB Valerie Amos mengatakan, masyarakat internasional perlu mempertimbangkan operasi lintas perbatasan guna mengirimkan bantuan ke Suriah.
Sementara itu duta besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, membantah jumlah korban tewas yang disebutkan PBB dengan mengatakan bahwa angka itu dikumpulkan secara tidak profesional.*