Hidayatullah.com—Pasukan keamanan Iran membunuh seorang aktivis oposisi di Ahwaz, ibukota Provinsi Khuzestan, dan menyerahkan mayatnya kepada keluarga.
Nasser al-Boshoukeh Darafshan, 25, ditahan pada 25 Januari 2012 di Jalan Naderi di Ahwaz dan dibawa ke kantor dinas intelijen, di mana ia ditahan selama sepekan sebelum akhirnya tewas.
Seorang kerabat Darafshan, yang tidak ingin menyebutkan identitas dengan alasan keamanan, kepada Al Arabiya mengatakan lewat telepon bahwa tidak ada dakwaan yang diajukan ke pengadilan atas diri Darafshan dan mayatnya menunjukkan bekas tanda penyiksaan.
Keluarga mencurigai adanya pembunuhan ekstra yudisial terkait sikap oposisi Darafshan terhadap kebijakan rezim Syiah Iran atas komunitas Arab dan Muslim di Ahwaz.
Pada Maret 2011 terjadi kasus serupa, di mana seorang aktivis Arab lain dibunuh di penjara Ahwaz dan mayatnya dikembalikan kepada keluarga beberapa hari kemudian.
Abdul Karim, seorang aktivis yang belum lama dibebaskan dari tahanan kepada Al Arabiya mengatakan bahwa para tahanan, khususnya Muslim, disiksa di penjara-penjara Iran dan dicap murtad karena menolak Syiah dibawah kepemimpinan spiritual tertinggi Ali Khamenei.
“Islam Sunni menyebar luas di Ahwaz dan provinsi-provinsi terdekat dan otoritas Iran menilai hal ini sebagai ancaman bagi keamanan nasional mereka,” kata Abdul Karim.
Sumber minyak Iran sebanyak 90 persen berada di wilayah Khuzestan. Namun, warga setempat mengeluhkan adanya marjinalisasi, kemiskinan dan kurangnya layanan sosial dari pemerintah.
Tahun 2007 Teheran mengeksekusi 22 aktivis di Ahwaz dengan tuduhan mendukung separatisme.*