Hidayatullah.com—Pimpinan Al Ikhwan Mesir Muhammad Badie hari Senin menuding media menjelek-jelekkan citra organisasinya.
“Iblis mempengaruhi media untuk menciptakan citra Al Ikhwan sebagai pengganti dari Partai Nasional Demokrat yang akan menghancurkan negara ini,” kata Badie dalam sebuah simposium di kota Bani Suaif, selatan Kairo, dalam rangka pembukaan kantor cabang Al Ikhwan.
Partai Nasional Demokrat adalah partai penguasa pada masa rezim Husni Mubarak.
Badie menegaskan bahwa Al Ikhwan berhasil mendapatkan kekuasaan melalui pemilihan yang jujur dan adil. Dan kelompoknya bekerja untuk mengabdi pada negara Mesir.
Mendengar pernyataan Badie, praktisi dan pakar media Mesir kontan bersuara.
“Pernyataan itu datang tepat pada waktunya untuk mengungkap wajah asli kelompok totaliter yang berusaha membungkam suara, merampas kebebasan dan menerapkan sensor atas semua hal,” kata Gamal Fahmy, wakil ketua persatuan wartawan Mesir.
Pimpinan Cairo Center For Human Rights Studies Baiy el-Dein Hassan mengatakan bahwa pernyataan Badie itu dapat menyulut kekerasan terhadap media independen, karena menyiratkan sikap perlawanan dari Al Ikhwan.
Sedangkan Safwat al-Alem, profesor di fakultas media di Unniversitas Kairo menilai pernyataan itu sebagai komentar tidak akurat yang bisa menimbulkan ketakutan di kalangan pekerja media.
Sementara pakar media Yassir Abdul Aziz menanggapinya ringan, dengan mengatakan bahwa kritik semacam itu bukan yang pertama yang pernah dikeluarkan oleh Al Ikhwan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam simposium itu, Badie mendorong para pemuda yang hadir untuk memperjuangkan hak-hak rakyat melalui 52.000 kursi dalam pemilihan daerah yang akan digelar setelah pemilihan presiden.
Ajakannya tersebut mendapatkan dukungan penuh dari para hadirin, yang meneriakkan slogan-slogan dukungan terhadap Al Ikhwan di akhir pertemuan. Demikian dilansir Al Mishry Al Yaum, Selasa (27/03/2012).*