Hidayatullah.com—Pembukaan Konferensi tingkat tinggi (KTT) Liga Arab hari Kamis (29/03/2012) dibuka dengan seruan perdamaian oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Araby dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon.
Ban Ki-moon mengulangi seruannya agar Presiden Suriah Bashar Al Assad menyetujui rencana damai yang diajukan PBB berdasarkan usulan Liga Arab yang dibawa oleh utusan khusus PBB Kofi Annan.
“Sangat penting bagi Presiden Assad untuk segera melaksanakan komitmen-komitmen tersebut,” kata Ban Ki-moon di hadapan para pejabat Arab, lansir Al Arabiya.
Lebih lanjut Ban mengatakan, konflik dan bentrokan bersenjata di Suriah dapat mengancam keamanan regional jika tidak segera dihentikan.
Para pemantau internasional menyebutkan, setidaknya 1.000 orang telah tewas sejak aksi demonstrasi massa menentang Assad berlangsung di Suriah.
Meskipun situasinya semakin memburuk, presiden Tunisia yang baru dilantik Munsif Al Marzuki sangat menentang intervensi militer di Suriah.
Menurutnya, solusi terbaik untuk Suriah adalah “solusi Yaman”, di mana presiden mengalihkan kekuasaannya kepada wakil presiden untuk sementara memimpin negara sampai pemilihan umum yang baru dilaksanakan.
Amir Kuwait Syeikh Sabah Al Ahmad Al Sabah, satu-satunya pemimpin negara Arab tertinggi yang menghadiri KTT itu dan untuk pertama kalinya pemimpin Kuwait mengunjungi Iraq sejak invasi Saddam Hussein tahun 1991, mengatakan bahwa “pemerintah Suriah harus menghentikan semua tindakan kekerasan atas rakyatnya.” Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa usulan Liga Arab adalah solusi terbaik bagi Suriah.
Al Quds dan Iran
Terkait masalah Palestina-Israel, Amir Kuwait meminta masyarakat internasional mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kejahatan Zionis Israel.
Presiden Palestina Mahmud Abbad mengatakan, “Israel melakukan pembersihan etnis Palestina di wilayah Al Quds (Yerusalem).”
Masalah nuklir Iran juga menjadi perhatian negara-negara Arab dalam KTT di Baghdad itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun, tuan rumah Iraq yang dikuasai kelompok Syiah sejak Saddam Hussein disingkirkan, lebih suka menyoroti dugaan penyusupan anggota Al Qaidah ke wilayahnya.
Perdana Menteri Iraq dukungan Amerika Serikat, Nuri Al Maliki, mengingatkan para sejawatnya akan kemungkinan Al Qaidah memanfaatkan situasi regional Arab yang sedang bergolak dilanda aksi demonstrasi rakyat. Ia menyoroti ledakan yang terjadi di dekat kantor Kedutaan Iraq di Baghdad belum lama ini.
Guna mengamankan KTT tersebut, Iraq menerjukan 100.000 anggota pasukan keamanan, menutup akses jalan, membatasi jaringan telepon selular dan menutup lapangan-lapangan udara.*