Hidayatullah.com—Satuan polisi elit Prancis kembali menangkapi warga Muslim, dalam penggerebekan hari Rabu dini hari (04/04/2012) di seluruh penjuru wilayah negeri, atas perintah Presiden Nicolas Sarkozy.
Dalam penyerbuan terakhir ini, aparat menjaring 10 warga Muslim, lansir Reuters.
Sebuah sumber kepolisian mengatakan, agen intelijen dalam negeri DCRI yang didukung oleh pasukan komando melakukan penangkapan itu di sebelah selatan kota Marseille dan Valence, dua kota di sebelah barat daya dan di timur laut kota Roubaix.
Penangkapan itu menyusul penangkapan serupa atas 19 Muslim pada 30 Maret lalu, satu pekan setelah polisi menembak mati Muhammad Merah, pelaku penembakan di Toulouse.
“Mereka yang ditangkap memiliki profil yang sama dengan Muhammad Merah,” kata sumber polisi setempat. “Mereka adalah orang-orang yang mengucilkan diri dan meradikalkan dirinya sendiri.”
Sumber tersebut mengatakan, orang-orang yang ditangkap itu dilacak dari forum-forum Islam yang menunjukkan “pandangan ekstrim” dan yang berkata bahwa mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah termasuk Afghanistan, Pakistan dan wilayah Sahel untuk melakukan jihad.
Beberapa orang yang ditangkap, sudah pernah melakukan perjalanan itu dan kembali lagi ke Prancis, kata sumber tersebut.
Tiga belas dari 19 orang yang ditangkap Jumat pekan lalu diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok Islam Forsane Alizza. Menurut kejaksaan Paris, mereka sedang diselidiki atas keterkaitannya dengan terorisme.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun anehnya, sumber kepolisian itu mengatakan bahwa penangkapan terhadap warga Muslim hari Rabu ini tidak ada hubungannya dengan penangkapan pekan sebelumnya atau dengan serangan yang dilakukan Muhammad Merah.
Berbicara kepada stasiun radio RTL, calon presiden Prancis Francois Hollande menolak berkomentar, apakah menurutnya aksi penangkapan tersebut bermotif politik.*