Hidayatullah.com–Majalah Foreign Policy yang terbit di AS menyebutkan bahwa pihak penjajah Zionis merasa ketakutan dengan pemilu presiden. Majalah itu menyebutkan bahwa pilpres Mesir menjadikan para pejabat Zionis tidak tidur. Mereka bertanya-tanya jika negara sahabat mereka yang paling kuat di Arab sebentar lagi akan menjadi musuh, demikian lansir Watan (25/5/2012).
Majalah Foreign Policy melalui tulisannya yang berjudul “Tidak Tidur di Al Quds” menyebutkan bahwa para pengambil kebijakan dari pihak penjajah Zionis telah memilih langkah buruk diantara kemungkinan-kemungkinan yang terburuk, meski hasil pemilu secara resmi belum diumumkan.
Siapa saja yang menang dari para capres yang bertarung semuanya dinilai tidak menguntungkan. Dr. Muhammad Mursy dari Al Ikhwan Al Muslimun yang saat ini disebut-sebut sebagai capres yang memiliki suara terbanyak tentu tidak menenangkan pihak penjajah. Bahkan Ahmad Syafiq yang disebut-sebut media Mesir sebagai pendukung rezim Mubarakpun dianggap berbahaya, karena ia pernah menyatakan rasa bangga setelah mampu menjatuhkan dua pesawat tempur penjajah Zionis pada tahun 1960. Sedangkan Dr. Abdul Mun’im Abu Futuh juga dinilai sebagai pengancam “kemananan” pihak penjajah Zionis.