Hidayatullah.com—Sekitar 200 perusahaan layanan haji domestik di Arab Saudi terancam mengalami masalah transportasi, karena kurangnya jumlah armada bus pengangkut jamaah disebabkan konflik yang terjadi di Suriah, lansir Arab News (5/9/2012).
Presiden komite haji dan umrah di Kamar Dagang dan Industri Makkah Saad Al Qurashi mengatakan bahwa persiapan haji dan umrah tahun ini sedang dipersiapkan dan perusahaan penyelenggara haji/umrah mulai membuka pendaftaran jamaah.
“Tetapi mereka masih menunggu alokasi tempat dari Kementerian Haji untuk perusahaan dan institusi di Mina dan Arafah,” kata Al Qurashi. Alokasi tempat akan diumumkan dalam kurun waktu 15 hari mendatang.
Saat ini 754 perusahaan penyelenggara haji sudah meleburkan diri menjadi 421 perusahaan, guna meningkatkan pelayanan dan mengurangi masalah. Meskipun demikian, sejumlah perusahaan masih menghadapi masalah transportasi.
Konflik yang ada di Suriah mempengaruhi ketersediaan armada bus angkutan haji. Sebab Suriah adalah salah satu negara terpenting penyedia armada bus yang murah.
Sementara itu armada bus dari Turki terkendala dengan penutupan pintu perbatasan. Di mana pintu perbatasan ditutup Turki terkait terus mengalirnya arus pengungsi Suriah.
Al Qurashi mengatakan, pihaknya akan membahas masalah armada bus itu dengan Kemenerian Haji pada 6 September. Diharapkan, armada bus dari Mesir dan negara tetangga lainnya akan dapat menutup kebutuhan bus-bus pengangkut jamaah haji.
Namun, Al Qurashi mengatakan tidak akan mengambil bus dari Yordania, karena ongkos sewanya mahal dan konflik yang terjadi akan semakin menaikkan biaya sewa itu.*