Hidayatullah.com—Kematian prajurit Amerika Serikat selama 11 tahun perang di Afghanistan menyentuh angka 2.000 setelah seorang prajurit Afghanistan menembak mati 2 prajurit AS, Sabtu (29/09/2012), lansir Associated Press.
Seorang prajurit Afghanistan menembakkan senjatanya ke arah pasukan Amerika di sebuah pos pemeriksaan di sebelah timur negeri, menewaskan dua orang pajurit AS dan sedikitnya dua prajurit Afghanistan. Penembakan terjadi di Provinsi Wardak , kata Shahidullah Shahid, jurubicara pemerintah provinsi.
Seorang kontraktor sipil yang bekerja untuk NATO juga ikut tewas, namun tidak diungkap negara asalnya.
“Laporan awal menyebutkan terjadi kesalahpahaman antara tentara Afghanistan dengan tentara Amerika,” kata Shahid. Penyelidik sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Sedikitnya 1.190 lebih anggota pasukan koalisi juga tewas dalam perang di Afghanistan, menurut data organisasi independen iCasualties.org.
Menurut index Afghanistan yang disimpan Brookings Institution, 40,2 persen kematian itu disebabkan oleh bom rakitan, dengan waktu kejadian sebagian besar setelah Presiden Obama memerintahkan penambahan 33.000 pasukan AS ke Afghanistan tahun 2009.
Pusat riset yang berbasis di Washington itu mengatakan, penyebab kematian kedua terbanyak adalah karena tembakan musuh, 30,6 persen.
Namun, jumlah korban sipil Afghanistan yang ditimbulkan oleh invasi Amerika Serikat sudah mencapai 20.000 orang lebih. Padahal korban 9/11, yang dijadikan alasan Washington menyerbu Afghanistan dan memburu Taliban dalam kerangka Perang Melawan Teror, hanya 3.000 jiwa saja, itu pun jumlah yang diklaim sepihak AS.*