Hidayatullah.com—Seorang anggota dewan sebuah kota di Belgia ditangkap dengan tuduhan menjual visa kemanusiaan kepada para pengungsi, kata kantor kejaksaan di Antwerp.
Dilansir Euronews Jumat (18/1/2019) politisi dari partai nasionalis Flemish N-VA , Melikan Kucam, mengaku menarif pengungsi sampai 20.000 euro untuk bisa mendapatkan visa Belgia.
Kucam dikenai pasal perdagangan manusia, korupsi dan pemerasan.
Penangkapan terhadap politisi N-VA itu menyusul investigasi yang dilakukan otoritas Belgia dan tayangan televisi Pano yang menyiarkan kasus itu hari Selasa malam lalu.
Melikan Kucem, yang merupakan keturunan Asiria (orang asal kawasan Asiria, sekarang masuk wilayah Iraq utara, Turki dan Iran), diyakini mengambil untung dari posisinya sebagai tokoh terkemuka komunitas Asiria di kota Mechelen, Belgia.
Jurnalis Pano berbicara kepada anggota masyarakat dari komunitas itu, yang mengatakan bahwa uang yang dibayarkan kepada Melikan Kucam adalah untuk mendapatkan visa kemanusiaan dari pemerintah Belgia.
“Semua saksi menceritakan kisah yang sama, secara terpisah satu dengan lainnya,” kata jurnalis Pano. “Dan setiap kali, Melikan Kucam, selalu disebut sebagai tokoh utamanya.”
Menurut Pano, Kucam menerima nama-nama orang yang akan meninggalkan Suriah karena perang. Kemudian, berperan sebagai perantara (penghubung) pemerintah Belgia, Kucam meminta bayaran dari pengungsi agar nama mereka dimasukkan dalam daftar orang-orang yang berhak menerima visa. Daftar itu kemudian diserahkan Kucam ke Menteri Keimigrasian Theo Francken untuk disetujui.
Meskipun demikian, Pano menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan langsung pemerintah dan menterinya dalam kasus tersebut.
Kucam membantah tuduhan itu dan menuding uang justru diserahkan ke agen-agen atau orang-orang yang memberangkatkan kepergian pengungsi dari Suriah ke Libanon. Kucam bersikukuh mengatakan dia tidak menerima uang tersebut.
Sementara itu Theo Francken lewat Twitter mengatakan bahwa tidak ada yang mencurigakan dari daftar pengungsi yang diserahkan kepadanya. Dan kalaupun terjadi penyimpangan, maka pelaku harus ditindak tegas.
Maddie DeBlock, menteri keimigrasian Belgia yang baru diangkat, hari Rabu (16/1/2019) mengatakan bahwa hanya akan menerima daftar nama pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelum memutuskan untuk mengeluarkan visa kemanusiaan, dan akan menghilangkan fungsi perantara yang selama ini dipakai.
“Bekerja melalui perantara justru menimbulkan korban,” kata DeBlock. “Memberikan sejumlah uang untuk mendapatkan visa kemanusiaan adalah tindakan yang sama sekali salah.*