Hidayatullah.com—Dunia perlu mengambil tindakan segera untuk mengimbangi percepatan pertumbuhan jumlah orang lanjut usia, di mana manula di atas 60 tahun akan melebihi 1 milyar dalam satu dekade mendatang, lansir The Telegraph (1/10/2012).
Sebuah hasil kajian besar yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa angka manula yang tinggi akan menimbulkan masalah kesejahteraan, pensiun dan sistem kesehatan baik di negara berkembang maupun negara maju.
Studi itu juga menunjukkan, keterampilan yang dimiliki orang orang-orang yang masuk usia lanjut tdak dipergunakan semaksimal mungkin dalam masyarakat dan akhirnya terbuang percuma. Banyak manula yang memiliki keterampilan sangat bermanfaat untuk sektor sukarela, tapi seringkali tidak bisa ditampung dalam skala yang besar.
“Kita harus bertekad mengakhiri penyebaran salah kelola atas manula,” kata Richard Blewitt, pimpinan HelpAge International yang menyusun laporan ‘Ageing in 21st Century’.
Jumlah penduduk dunia yang berusia lanjut diperkirakan melebihi 200 juta dalam sepuluh tahun ke depan, dan melonjak menjadi 2 milyar pada tahun 2050.
Jumlah orang berusia 100 tahun atau lebih ikut naik dari kurang 316.600 pada tahun 2011, menjadi 3,2 juta pada tahun 2050.
Saat ini, Jepang satu-satunya negara dengan populasi manula melebihi 30 persen. Nanti di tahun 2050, sebanyak 64 negara akan memiliki komposisi demografi seperti Jepang itu.
Bewitt menyebut semakin panjangnya usia penduduk dunia, merupakan hasil posiif dari pembangunan yang memungkinkan manusia mendapat makanan, tempat tinggal, kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Namun jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan masalah, terutama di negara-negar berkembang yang tidak memiliki jaring perlindungan sosial yang baik bagi manula.*