Hidayatullah.com—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tidak ada yang berhak untuk “memfitnah” Turki, setelah Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu (2/12/2015) mengatakan memiliki bukti Erdogan dan keluarga mengambil untung dari penjualan minyak ISIS yang diselundupkan dari wilayah Suriah dan Iraq.
Hal itu dikemukakan Erdogan beberapa jam setelah para pejabat Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka memiliki bukti Turki membeli minyak ISIS. [Baca: Rusia Menuduh Erdogan dan Keluarga Terlibat Jual-Beli Minyak ISIS]
Berbicara di Doha, Qatar, hari Rabu kemarin, Erdogan mengatakan tidak ada yang berhak melakukan kampanye menjelek-jelekkan Turki dengan menuduhnya membeli minyak dari ISIS, dan dia akan mundur dari jabatannya jika tuduhan semacam itu terbukti benar. Erdogan juga mengatakan dia tidak ingin hubungan dengan Moskow semakin buruk, lapor Today’s Zaman.
“Turki belum kehilangan nilai-nilai moralnya sehingga sampai membeli minyak dari sebuah organisasi teror,” kata Erdogan ketika berpidato di sebuah universitas di Doha, seperti dikutip Hurriyet.
Erdogan mengulangi lagi janjinya untuk mundur dari jabatan presiden jika tuduhan itu terbukti benar, dan menantang lagi Presiden Rusia Vladimir Putin dengan hal serupa.
“Bahkan, mereka yang membuat fitnah ini harus mundur dari jabatan-jabatan mereka [jika tidak dapat membuktikan tuduhannya],” kata Erdogan.
Presiden Turki itu berada dua hari di Qatar, tanggal 1 dan 2 November, untuk menghadiri pertemuan perdana Dewan Kerjasama Strategis Tingkat Tinggi Turki-Qatar.*