DI ANTARA faktor yang mengharuskan kita melakukan amal akhirat dengan segera dan sebanyak mungkin adalah, adanya fitnah, musibah, dan rintangan di dunia yang tidak seorang pun bisa lepas darinya. Tiga faktor tersebut misalnya seperti sakit, fisik maupun psikis, kesulitan ekonomi, masalah sosial, godaan wanita, harta, dan lain sebagainya.
Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alahi Wasallam mengungkapkan begitu banyak fitnah dan musibah yang dihadapi manusia. Ibnu Mas`ud ra meriwayatkan, “Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam menggambar persegi empat, lalu menarik garis di tengahnya mengarah ke luar. Kemudian Nabi menarik beberapa garis pendek di dua tepi garis tengah itu. Lantas Rasulullah bersabda, ‘Ini manusia. Ini ajal yang meliputinya. Garis yang di luar adalah harapan. Garis garis pendek ini rintangan. Jika dia lepas dari ini, maka ini memutusnya. Jika dia lepas yang ini, maka ini memutusnya. (HR Bukhari, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah).
Maksudnya, angan-angan manusia lebih panjang dan lebih besar dari umur manusia, sedangkan kematian meliputinya. Garis-garis pendek adalah rintangan yang dihadapi manusia. Jika dia selamat dan berhasil dari yang satu, dia tidak selamat dari yang lain. Jika dia bisa selamat dari semuanya, dia tidak selamat dari ajal (kematian).”
Untuk memahami hadist ini, ulama telah membuat gambar seperti berikut ini;
Garis persegi empat adalah kematian. Garis lurus dalam persegi panjang adalah manusia. Garis lurus di luar persegi panjang adalah harapan. Sedang garis-garis pendek adalah rintangan dan musibah.
Dalam hadist lain, Rasulullah bersabda, “Ini ilustrasi manusia. Di hadapan manusia itu ada 99 musibah. Jika dia lolos dari semua musibah, dia akan terjerembab dalam pikun hingga akhir hayat. (HR Tirmidzi).
Rasulullah menuturkan beberapa contoh fitnah dan rintangan dalam sabdanya, “Segeralah beramal sebelum datang tujuh perkara. Apakah kamu menunggu sampai datang kefakiran yang dilupakan, kekayaan yang menyilaukan, sakit yang merusak, ketuaan yang melemahkan, kematian yang disiapkan, Dajjal; makhluk gaib jahat yang pasti datang, atau Hari Kiamat, sedangkan Hari Kiamat pasti terjadi.” (HR Tirmidzi).
Dalam hadist lain disebutkan, “Segeralah beramal sebelum datang enam perkara berikut; Kekuasaan orang-orang bodoh, banyak keamanan (yang tidak adil), hukum dijualbelikan, mengalirkan darah (pembunuhan), terputusnya silaturrahim, anak-anak kecil menjadikan al-Qur’an sebagai alat musik, mereka ditampilkan untuk memperkaya diri walaupun mereka hanya sedikit faham tentang fikih.” (HR Thabrani)
Ada rintangan di mana tidak seorang pun bisa selamat darinya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Segeralah beramal, sebelum datangnya enam perkara; terbitnya matahari dari barat, Dajjal, asap tebal, binatang melata (akan muncul menjelang Hari Kiamat yang dapat berbicara dan melecehkan orang yang tidak beriman), kematian yang hanya menimpa manusia, dan Hari Kiamat. (HR Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi).
Jika seorang muslim meyakini keberadaan setiap musibah dan rintangan ini, maka wajib baginya menggunakan waktu sehat atau waktu luangnya sebelum datang musibah dan kesulitan, atau minimal sebelum hambatan menjegalnya.*/Nabil Hamid al-Ma’az, dari bukunya Anda Berhak Masuk Surga. [Tulisan berikutnya]