ADA yang berbeda pada Madrasah Thouq Yasimin. Sekolah darurat di Kota Jobar, Damaskus, Suriah ini berbeda dari sekolah pada umumnya. Pasalnya, sekolah yang menampung tidak kurang dari empat puluh anak ini berada di ruang bawah tanah. Sebuah video dekumenter berdurasi 2 menit dan 43 detik dirilis oleh Aljazeera (12/04/2016) demi menceritakan hal tersebut.
“Madrasah Thouq Yasimin ini menampung anak-anak dari Kota Jobar, Damaskus. 60 % laki-laki dan sisanya perempuan. Kami melakukan ini demi mengembalian kepercayaan diri mereka,” terang salah seorang pengurus madrasah.
“Para pengajar adalah sukarelawan dari kalangan usatdz dan teman-teman mahasiswa,” tambahnya.
Beberapa detik pertama dalam video, nampak puluhan anak yang umurnya berkisar lima sampai sembilan tahun, ditemani orang tua dan guru melaksanakan semacam apel pagi. Seorang murid laki-laki berdiri di depan, sedang lainnya duduk berbaris di kursi yang telah disusun memanjang.
“Rudal-rudal itu telah merenggut rumah kita. Tapi kita tetap bahagia!” katanya berorasi dengan selembar kertas di tangan.
Diantara Puing Reruntuhan
Kota Jabar adalah salah satu titik yang paling panas di Damaskus. Sebagian wilayah sudah dikuasai oleh Mujahidin. Namun Pemerintah Rezim Bashar terus melancarkan serangan udara menghancurkan rumah-rumah penduduk.
Seperti halnya penampakan di mana Madrasah Thouq Yasimin berada. Tidak tersisa satupun bangunan yang berdiri utuh di sekelilingnya. Bahkan, ruang belajar yang berada di bawah tanah itu, bangunan di atasnya sudah hancur .
Namun, sekalipun berada diantara puing reruntuhan yang menyisakan cerita pilu itu. Anak-anak Suriah di Madrasah tersebut nampa asyik saja belajar.
“Kalian belajar apa saja di sini? Apakah kalian takut?”tanya seorang wartawan.
“Alif, Ba, Ta, Tsa, Jim, Ha… Kami tida takut!” jawab Lana dan Nabo, dua teman sebangku cantik itu*/MR Utama