Hidayatullah.com—Mesir termasuk sepuluh besar negara yang warganya berbondong-bondong pergi ke Italia untuk mencari penghidupan lebih baik di Eropa.
Dalam lima bulan pertama 2016, sebanyak 1.815 migran tidak biasa asal Mesir mendarat di pesisir Italia. Dari jumlah itu 1.147 di antaranya adalah migran anak-anak yang bepergian tanpa pendamping. Sehingga Mesir menjadi negara teratas asal migran anak tanpa pendamping yang tiba di Italia, kata International Organisation for Migration (IOM) dalam pernyataannya belum lama ini seperti dilansir Ahram Online (15/6/2016).
Tahun 2011 ketika terjadi revolusi rakyat menggulingkan rezim Husni Mubarak, hampir 2.000 migran Mesir tiba di Italia. Angka itu bertambah setiap tahun dan mencapai puncaknya pada 2014 dengan jumlah migran 4.095.
Menurut laporan IOM, selain melewati rute Italia, migran Mesir juga mencari jalan menuju Eropa lewat Yunani.
Tahun 2015, hampir 1.000 migran Mesir mencapai Yunani, atau melonjak tajam dari tahun 2011 yang hanya 238.
“Pertumbuhan ekonomi Mesir tidak sanggup menyerap pasar tenaga kerja, sehingga angka pengangguran tinggi dan mendorong pemuda untuk mencari peruntungan kerja di negeri seberang,” kata pimpinan IOM wilayah Mesir Amr Taha dalam pernyataannya.
IOM menawarkan bantuan kepada migran yang ingin kembali ke Mesir.
Sejak 2012, organisasi itu memberikan bantuan pemulangan dan reintegrasi kepada 1.269 warga Mesir yang kembali dari Jerman, Yunani dan Belanda.
Namun, menurut IOM, hanya sedikit warga Mesir yang bermigrasi ke Italia kembali ke negara mereka.*