Hidayatullah.com — Pemerintah Indonesia diharapkan semakin intens melobi Afghanistan, agar negara kita bisa mengkelola bandara Kabul. Sebab bandara tersebut diyakini bisa menjadi awal terciptanya kerjasama bilateral yang leih luas antara Indonesia dan Afghanistan di berbagai sektor.
Nama besar dua wakil presiden kita, M Jusuf Kalla dan KH. Ma’ruf Amin, dapat dijadikan referensi bagi menteri luar negeri Retno Marsudi, untuk melobi pejuang Taliban, penguasa baru Afghanistan. Demikian disampaikan pengamat politik Islam yang juga wakil sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA. melalui rilisnya yang diterima hidayatullah, Rabu (1/9/2021).
“Salah satu kebutuhan mendesak pemerintahan Afghanistan sekarang ini adalah bagaimana caranya bandara Kabul dapat segera dikelola. Sebab bandara tersebut merupakan pintu gerbang utama lalu-lintas orang maupun barang dari dan menuju ke negara tersebut. Jika bandara itu tidak dikelola secara baik dan profesional, maka hal ini turut menjadi sebab utama gangguan ekonomi Afghanistan,” demikian disampaikan Zaitun Rasmin.
Selama beberapa pekan terakhir, pemerintah de facto Afghanistan, Taliban, membutuhkan bantuan dari luar negeri agar bandara kebanggaan mereka bisa segera dikelola secara profesional. Apalagi beberapa negara yang pernah dimintai bantuan tersebut, sepertinya masih enggan karena alasan tertentu.
“Ini peluang besar bagi Indonesia, untuk menunjukkan bahwa kita memiliki solidaritas dan loyalitas kepada Afghanistan, yang sama-sama dikenal sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim. Dalam keadaan apapun, suka maupun duka, bangsa tersebut tidak akan pernah ditinggalkan oleh kita,” ujar Zaitun Rasmin.
Ulama lulusan Saudi Arabia yang pernah kuliah di Universitas Hasanuddin ini menambahkan, menlu Retno Marsudi hendaknya dapat meyakinkan pemerintah Afghanistan, bahwa BUMN kita, Angkasa Pura telah dikenal reputasinya secara internasional dalam pengelolaan bandara. Apalagi sejak bermitra dengan perusahaan sejenis dari Korea Selatan, IIAC, Angkasa Pura dipercaya mengelola sejumlah bandara di Timur Tengah.
“Juru bicara pemerintahan Taliban, Dr. Suhail Shaheen, telah beberapa kali menyatakan, bahwa Afghanistan ingin menjalin kerjasama bilateral di berbagai sektor, terutama ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan pendidikan dengan kita, agar kemajuan negara tersebut dapat diwujudkan dengan baik. Sebagai negara muslim terbesar dunia, Indonesia akan senantiasa dihormati, serta diajak serta dalam membangun negara tersebut,” kata ketua umum Wahdah Islamiyah ini.
Dengan demikian, lanjut Zaitun Rasmin, “Bandara Kabul insya Allah dapat dijadikan sebagai awalan dalam menciptakan kerjasama yang luas di berbagai bidang antara pemerintah Indonesia dan Afghanistan. Peran Indonesia sangat dibutuhkan untuk rekonstruksi berbagai infrastrulktur di seluruh wilayah Afghanistan.”