Hidayatullah.com– Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin resmi buka Muktamar IV Wahdah Islamiyah yang diselenggarakan secara online mulai dari 19-22 Desember 2021 melalui Zoom Meeting, Ahad (19/12/2021).
Pada Grand Opening Muktamar IV Wahdah Islamiyah yang berlangsung secara virtual, Kiai Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Pancasila merupakan titik temu. Pancasila juga menyatukan perbedaan berbagai macam suku bangsa.
“Pancasila hadir untuk menjadi titik temu, kalimatun sawa, dari segala perbedaan berbagai macam suku bangsa, agama dan kepercayaan di Indonesia,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Kiai Ma’ruf Amin dan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin sangat akrab selama menjabat sebagai Ketua MUI dan Wasekjen MUI hingga sekarang di kepengurusan Dewan Pertimbangan MUI.
“Saya mengenal KH Zaitun Rasmin dengan sangat baik ketika mendampingi saya ketika menjadi Ketua MUI sampai sekarang di Dewan Pertimbangan MUI. Wahdah Islamiyah terus berkembang ke seluruh daerah di Indonesia dan memberi kontribusi terbaik,” ujar Kiai Ma’ruf dalam sambutannya.
Wapres menjelaskan pentingnya seorang dai juga menjadi seorang pengusaha sebagaimana dalam sejarah.
“Dai kita dahulu selain melaksanakan tugas dakwahnya, juga mereka menjadi pengusaha. Sehingga mampu membiayai aktivitas dakwahnya secara mandiri. Kemandirian kita sebagai umat harus dibangun kembali agar kita tidak membebani yang lainnya,” tambahnya.
Kiai Ma’ruf juga menyebutkan bahwa ormas Islam adalah aset yang harus dijaga. Agar bisa bersinergi dengan pemerintah, maka diperlukan sinergi yang kuat.
“Kita berharap pada gelaran Muktamar ini bisa melahirkan kebijakan internal yang mampu menjadi cahaya bagi kebaikan umat ke depannya. Serta mengeluarkan rekomendasi yang terbaik untuk kemashalatan umat bangsa dan negara,” tutupnya.* (Akbar)