Entitas Zionis Israel dilaporkan memohon kepada Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik dunia, untuk membantu mengembalikan empat Yahudi yang diculik dan ditahan di Jalur Gaza, seperti yang dilansir MEMO, Rabu (18/01/2022)
Tidak hanya kepada Paus, Israel juga meminta bantuan kepala Komite Palang Merah Internasional dan Sekjen PBB.
Kantor Menlu Israel mengatakan pihaknya mengirim surat permohonan usai kelompok perlawanan Palestina yang memimpin Gaza, Hamas, merilis video tahanan mereka, Avera Mengistu.
Warga Yahudi lainnya ditahan di Gaza setelah mengalami keadaan serupa pada tahun 2015, seperti dua tentara Israel yang hilang selama perang dengan Hamas pada 2014, dan dinyatakan tewas oleh militer.
Dalam suratnya, Menlu Cohen berdalih penderitaan Mengistu sebagai “pelanggaran berat hukum kemanusiaan internasional, tanpa informasi tentang kondisi kesehatannya atau komunikasi dengan keluarga atau kunjungan Palang Merah,” kata Kemenlu.
Rilis video pada hari Senin tampaknya merupakan upaya Hamas untuk menekan Israel agar melakukan pertukaran tahanan. Israel mengatakan sedang menjajaki pembicaraan tidak langsung dengan Hamas untuk memulihkan keempatnya, tanpa merinci apa yang mungkin diberikannya sebagai imbalan.
Perlu diketahui menurut data pada April 2022, Zionis Israel telah memenjarakan dan menahan 4.450 warga Palestina di dalam penjaranya. Termasuk diantaranya 160 anak-anak, 32 perempuan dan 530 tahanan administratif (ditahan tanpa dakwaan).*