Hidayatullah.com – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Zionis ‘Israel’ telah melewati “garis merah” dengan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Tindakan penjajah ini akan mendorong pihak lain untuk bertindak, lanjutnya, di saat tentara pendudukan melakukan serangan darat ke Gaza utara dan Kota Gaza.
Dalam sebuah posting di platform media sosial X, Raisi menyatakan bahwa “kejahatan rezim Zionis telah melewati batas, yang dapat memaksa semua orang untuk mengambil tindakan.”
“Washington meminta kami untuk tidak melakukan apapun, namun mereka terus memberikan dukungan luas kepada Israel. AS mengirim pesan kepada Poros Perlawanan tetapi menerima tanggapan yang jelas di medan perang,” katanya mengacu pada sekutu regional Teheran seperti Hizbullah Lebanon, pasukan yang dipimpin Houthi di Yaman, Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, dan milisi di Suriah yang sejauh ini terlibat dalam berbagai tingkatan.
Sejak peluncuran operasi perlawanan yang dipimpin Hamas, operasi Badai Al-Aqsa, yang dipuji oleh para pejabat Iran sambil menyangkal keterlibatan langsung, perbatasan utara dengan Lebanon telah menyaksikan pertukaran serangan antara Hizbullah dan pasukan pendudukan, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak.
Ada juga beberapa serangan roket dan pesawat tak berawak yang dilakukan terhadap pangkalan AS di Suriah dan Irak, sementara rudal balistik telah dicegat di Laut Merah, yang dilaporkan diluncurkan dari Yaman. Roket juga telah ditembakkan dari arah Suriah ke arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki ‘Israel’.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera pada hari Sabtu, Presiden Raisi mengatakan: “Setelah Operasi Badai al-Aqsa [yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina], rezim Zionis belum mampu mencetak kemenangan nyata, dan ini adalah kegagalan strategis [bagi Israel].”
Sejak aksi agresi terbaru militer penjajah ‘Israel’ yang didukung AS terhadap Jalur Gaza yang terkepung, jumlah korban tewas dari kalangan sipil telah melampaui 8.000 orang dan lebih dari 20.500 warga Palestina terluka. Dilaporkan bahwa 70 persen dari korban jiwa di Gaza adalah anak-anak, wanita dan orang tua.*