Hidayatullah.com– Pengadilan khusus membebaskan Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti dari tuduhan penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi.
Pernah menjadi pengacara papan atas, Dupond-Moretti ditudih menggunakan jabatannya untuk memerintahkan penyelidikan terhadap para hakim yang menyelidiki dirinya, teman-temannya dan bekas kliennya.
Keputusan hakim hari Rabu (29/11/2023) merupakan kemenangan bagi Dupond-Moretti yang bersikukuh menolak dakwaan dan menolak mundur dari jabatannya sebelum vonis hakim ditetapkan, lansir RFI.
Dia diproses di La Cour de justice de la République (CJR), pengadilan khusus di Prancis untuk memproses hukum para pejabat pemerintahan yang dituduh melakukan kesalahan, yang kerap dikritik karena bersikap lunak kepada terdakwa.
Tiga hakim profesional, ditambah 12 anggota parlemen – 6 dari majelis rendah enam dari majelis tinggi – bertugas membuat keputusan.
Kasus ini merupakan yang pertama dalam sejarah Prancis modern di mana seorang menteri yang sedang menjabat didudukkan di kursi tertuduh.
Perkara Dupond-Moretti ini berkaitan dengan pemeriksaan administratif terhadap tiga orang hakim.
Pada 2014, hakim-hakim itu memerintahkan polisi agar memeriksa rekaman telepon puluhan pengacara dan magistrat, termasuk Dupond-Moretti, sebagai bagian dari investigasi kasus pidana bekas presiden Nicolas Sarkozy.
Hakim keempat – yang tidak ada hubungan kasus dengan tiga hakim tersebut – juga menjadi target pemeriksaan yang diperintahkan oleh Dupond-Moretti.
Presiden Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Elisabeth Borne mendukung Dupond-Moretti sepanjang kasus ini diproses.
Dia terancam hukuman penjara sampai lima tahun, denda paling banyak €500.000 dan larangan memegang jabatan publik apabila dinyatakan bersalah.
Namun, jaksa penuntut hanya meminta hukuman percobaan satu tahun penjara bagi pria berusia 62 tahun itu.
Sekitar 20 saksi dihadirkan untuk memberikan keterangan dalam kasus tersebut, termasuk bekas perdana menteri Jean Castex dan bekas kepala jaksa pengadilan tinggi François Molins.
Dupond-Moretti bukan sosok yang bersih dari kontroversi. Dia pernah digugat dua tahun silam karena menggunakan posisinya untuk menggebuk lawannya semasa berkarir sebagai pengacara.
Selama menjabat menteri, dia pernah dikecam karena mengeluarkan komentar seksis terhadap para reporter wanita dan menunjukkan gestur tangan tidak senonoh dalam sesi debat di parlemen.*