Hidayatullah.com – Duolingo sedang diselidiki karena diduga menyebarkan propaganda LGBT, dengan memasukkan materi LGBT ke dalam materi latihannya, menurut berbagai laporan media pada Sabtu.
Duolingo, aplikasi belajar bahasa, berada di bawah pengawasan Roskomnadzor (RKN), badan pengawas media Rusia. Menurut laporan Novaya Gazeta, mereka sedang menyelidiki tuduhan bahwa Duolingo menyebarkan “propaganda LGBT”.
Penyelidikan berawal dari keluhan Radetel, sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) di Novosibirsk, Rusia.
Menurut laporan yang sama, Radetel, yang mengklaim melindungi “moralitas publik, budaya, dan nilai-nilai tradisional”, berpendapat bahwa Duolingo tidak cocok untuk anak-anak karena memuat materi LGBT.
Baca juga: Pihak Berwenang Rusia Ingin LGBT Dilarang dan Dilabeli ‘Ekstremis’
Hal ini terjadi dalam konteks undang-undang anti-LGBT yang ketat di Rusia. Novaya Gazeta melaporkan bahwa mereka telah melarang prosedur penegasan gender sejak 2023 dan telah menyensor “propaganda LGBT” sejak 2013.
Duolingo secara terbuka menyatakan bahwa mereka secara terbuka menggambarkan LGBTQ+ dalam lingkungan sehari-hari
Duolingo, yang menawarkan pelajaran dalam lebih dari 40 bahasa kepada lebih dari 60 juta pengguna di seluruh dunia, telah secara terbuka mengakui penyertaan karakter dan kisah LGBT dalam pelajarannya.
Menurut Pink News, aplikasi ini bertujuan untuk menunjukkan “penggambaran kehidupan LGBTQ+ sehari-hari” dengan cara yang normal dan tidak sensasional.
Hasil investigasi masih belum diketahui. Perwakilan dari Duolingo belum memberikan komentar atas perkembangan ini.*