Hidayatullah.com—Surat kabar harian Prancis, menerima kritik keras dari netizen karena menerbitkan kartun satir yang mengejek warga Palestina di ambang kelaparan saat agresi ‘Israel’ memasuki bulan Ramadhan, Middle East Eye melaporkan.
Sebuah kartun baru-baru ini yang diterbitkan di surat kabar harian Prancis Liberation telah memicu kritik di media sosial. Karikatur tersebut menggambarkan keadaan sulit yang dihadapi warga Palestina di Gaza selama bulan suci Ramadhan.
Kartun Corinnr Rey alias Coco ini dibagikan di platform X hari Senin, dengan judul ‘Ramadhan di Gaza’, mengacu pada bulan suci umat Islam sedunia yang sedang berpuasa.
Karikatur kontroversial diterbitkan pada 11 Maret di surat kabar Libération.
Dengan latar belakang kota yang hancur, kartun tersebut menampilkan tangan yang muncul dari reruntuhan dan seorang pria yang terengah-engah mengejar tikus dan serangga di jalanan.
Duduk bersama seorang anak laki-laki kurus, seorang wanita dengan tegas memberi tahu pria tersebut, “Jangan sebelum matahari terbenam” (maksudnya menunggu waktu berbuka, red).
Namun, pengguna media sosial mengecam ilustrasi tersebut sebagai rasis, tidak manusiawi dan memuakkan karena ratusan ribu warga Palestina menghadapi kelaparan karena bantuan makanan ‘Israel’ diblokir.
“Contoh utama bagaimana media Barat dan Prancis secara tidak manusiawi mengabaikan genosida dan pembersihan etnis Palestina di Jalur Gaza,” kata salah satu pengguna media sosial.
Pengguna internet yang marah mengecam gambar tersebut dengan menyebutnya Rasis, tidak sensitif, dan sama sekali tidak pantas.
Blogger Prancis Al-Kanz juga memprotes: “Moralitas melarang saya untuk secara tegas memberi tahu Anda semua rasa jijik yang Anda timbulkan. Malu pada tim editorial yang menerbitkan gambar kotor rasis dan tidak manusiawi di surat kabar dan juga men-tweetnya”.
Kritikus lain terhadap kartun tersebut menulis bahwa surat kabar sayap kiri tersebut menyindir kelaparan yang paling cepat dan paling dahsyat serta dengan sengaja mengejek warga Gaza yang kelaparan di bawah pemboman ‘Israel’ yang didukung oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris.
Penjajah ‘‘Israel’’ saat ini memutus semua pasokan bahan bakar, makanan, air dan bantuan ke Gaza.
Pengeboman yang tiada henti terhadap toko roti, supermarket, apotek, rumah sakit di daerah yang terkepung telah menyebabkan runtuhnya sektor medis, memaksa masyarakat mencari sisa makanan untuk bertahan hidup.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa lembaga bantuan telah berulang kali memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kelaparan dan mendesak ‘Israel’ untuk segera mengizinkan bantuan ke Palestina.
Sementara itu, Rey melalui X membela karyanya dan menegaskan bahwa lukisannya dimaksudkan untuk menjelaskan semangat keputusasaan yang dialami warga Palestina saat ‘mengakui kelaparan di Gaza’.
Rey, adalah mantan kartunis Charlie Hebdo, yang sekarang bekerja di staf editorial Libération. Media ini pernah menerbitan karikatur Nabi Muhammad yang memicu kecaman dari banyak negara, terutama Pakistan, Turki, Iran dan Indonesia dan pernah diserang kelompok bersenjata pada Januari 2015.*