Hidayatullah.com– Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengatakan keamanan negara akan diperkuat dengan 4.000 personel tambahan yang akan disebar di berbagai penjuru Prancis dalam beberapa hari ke depan.
Status ancaman teror dinaikkan ke tingkat tertinggi hari Ahad menyusul serangan maut di gedung konser Crocus City Hall di dekat Moskow yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Presiden Emmanuel Macron hari Senin mengatakan bahwa kelompok ISIS cabang Khorasan (Afghanistan dan Pakistan) berada di belakang serangan di Moskow. Kelompok ISIS-K itu juga mengancam keamanan Prancis.
“Kelompok satu ini beberapa kali berupaya melakukan serangan di tanah kita,” kata Macron kepada para reporter saat berkunjung ke French Guiana, teritori Prancis di Amerika Selatan, seperti dilansir AFP Selasa (26/3/2024).
PM Prancis Gabriel Attal memggemakan sentimen itu dengan mengatakan bahwa ancaman “Islamist terrorist” nyata dan dan kuat dan tidak pernah melemah.
Dia mengatakan bahwa 4.000 serdadu tambahan akan dikerahkan di seluruh penjuru negeri dalam beberapa hari ke depan.
“Peperangan kita melawan terorisme bukan sekedar kata-kata, sangat konkret dan tangan kami tidak akan gemetar dalam menghadapi terorisme, tidak pernah gentar dalam menghadapi Islamisme,” tegas Attal.
Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin mengatakan Olimpiade Paris yang akan digelar mulai 26 Juli jelas menjadi target.
“Prancis, disebabkan kita membela nilai-nilai universal, serta sekularisme… karena itu menjadi terancam, terutama di saat acara luar biasa seperti Olimpiade digelar,” kata Darmanin kepada awak media, seraya menambahkan bahwa personel kepolisian, gendarmeri, serta intelijen akan berusaha menghentikan rencana-rencana serangan.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hari Kamis kepala-kepala dinas intelijen Prancis akan menggelar pertemuan guna membahas serangan di Moskow.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, satu juta orang akan diperiksa menjelang Olimpiade, termasuk para atlet dan orang-orang yang tinggal dekat infrastruktur-infrastruktur penting.
Attal mengatakan bahwa 45 rencana teror berhasil digagalkan di Prancis sejak 2017, dua di antaranya digagalkan tahun ini.
Pemerintah menghitung ada 800 ancaman bom palsu pada pertengahan November 2023.*