Hidayatullah.com—Pengembangan industri halal di Sulawesi Utara tidak hanya menyasar pengusaha muslim tetapi juga non-muslim. Contohnya, Grandi Kaparang, pelaku UMKM Es Potong asal Manado.
“Saat ini kami baru menjangkau kawasan Sulut, terus dibantu Bank Indonesia dalam pengembangan, terutama sertifikasi halal,” ujar Grandi. Hal itu disampaikannya usai pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulut oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Manado, Kamis (4/4/2024).
Dengan adanya sertifikat halal, Grandi berharap produknya akan semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Selain itu juga dapat menjangkau berbagai daerah lain di seluruh Indonesia.
Ia pun berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memfasilitasi sertifikasi halal. Terutama untuk UMKM non-muslim sepertinya dirinya.
“Sertifikasi halal sangat membantu produk-produk saya untuk berkembang. Bahkan menjadi lebih baik dan aman,” katanya.
“Sama sekali tidak terbebani karena dibantu semuanya. Mulai data-data dan kalau punya kendala dibantu BI dan BPJPH,” ucapnya.
Ia pun berharap UMKM seperti usahanya ini dibantu dari segi kelegalannya, permodalannya, sehingga produk UMKM di wilayah Sulut dapat terus berkembang. “Ini agar kami bisa go public. Hanya itu saja harapan kami,” ucapnya.
Terpisah, Wapres menyampaikan apresiasi kepada Pemprov dan KDEKS Provinsi Sulut yang telah mengembangkan ekonomi syariah. Mulai sertifikasi halal bagi UMKM, juru sembelih dan rumah potong hewan, hingga pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS), serta rantai nilai halal berbasis pondok pesantren.
“Sulawesi Utara juga menjadi salah satu lokasi sebaran pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Selama tahun 2013 hingga 2023, terdapat 86 proyek infrastruktur senilai 2,4 triliun bersumber dari SBSN,” kata Wapres.*