Hidayatullah.com– Junta militer Niger memcabut izin operasi pertambangan uranium yang diberikan kepada Orano, kata perusahaan tambang asal Prancis itu.
Niger, negara berpenduduk 26 juta jiwa yang tidak memiliki pantai, adalah pemasok uranium terbesar ketujuh di dunia, yang digunakan untuk produksi senjata dan tenaga listrik nuklir. Pada tahun 2022, negara tersebut memasok lebih dari seperempat uranium yang digunakan di Uni Eropa, menjadikannya sumber uranium terbesar kedua bagi Eropa setelah Kazakhstan.
Sebelum kudeta militer tahun lalu, Niger adalah mitra ekonomi dan keamanan utama Barat di Sahel, wilayah luas di selatan Gurun Sahara di mana terdapat milisi Muslim dan kelompok-kelompok kriminal bersenjata. Namun, junta militer yang merebut kekuasaan dan bertekad memutus hubungan dengan Barat berjanji akan meninjau kembali konsesi pertambangan di negara tersebut dan memerintahkan penarikan pasukan Barat.
Tambang Imouraren, terletak di bagian utara Niger, merupakan salah satu deposit uranium terbesar di dunia diperkirakan mencapai 200.000 ton. Aktivitas penambangan di sana seharusnya dimulai pada 2015, tetapi produksinya dihentikan akibat anjloknya harga uranium menyusul bencana nuklir Fukushima di Jepang tahun 2011, lansir Associated Press Jumat (21/6/2024).*