Hidayatullah.com– Salah satu gembong narkoba terbesar, Ismael “El Mayo” Zambada, pemimpin kartel Sinaloa Meksiko, ditangkap oleh aparat Amerika Serikat di El Paso, Texas.
Zambada, 76, mendirikan sindikat narkoba itu bersama Joaquin “El Chapo” Guzman, yang saat ini sedang meringkuk di dalam penjara di Amerika.
Zambada ditangkap pada hari Selasa (23/7/2024) bersama seorang putra Guzman, Joaquin Guzman Lopez, kata Departemen Kehakiman AS seperti dilansir BBC.
Dalam pernyataan tertulis hari Kamis malam (25/7/2024), Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan kedua pria tersebut memimpin salah satu organisasi perdagangan narkoba yang paling kejam dan kuat di dunia.
Pada bulan Februari, Zambada dijerat dakwaan oleh pihak kejaksaan AS dengan tuduhan berkonspirasi untuk membuat dan mengedarkan fentanyl (fentanil), narkoba yang lebih kuat daripada heroin dan dituding sebagai penyebab krisis opioid di AS. Pihak berwenang AS pernah mencatat bahwa fentanil adalah penyebab utama kematian warga Amerika berusia 18-45 tahun.
Kejaksaan AS mengatakan kartel Sinaloa merupakan pemasok narkoba terbesar ke AS.
US Drug Enforcement Administration (DEA) menawarkan sayembara hingga $15 juta untuk penangkapan Zambada.
Selama proses sidang Joaquin “El Chapo” Guzman tahun 2019, pengacara terdakwa menuduh Zambada menyuap semua pejabat pemerintah Meksiko dengan imbalan mereka dapat hidup bebas tanpa perlu khawatir diburu aparat hukum.
Sebenarnya yang mengendalikan kartel Sinaloa adalah Mayo Zambada, bukan Guzman, kata Jeffrey Lichtman membela kliennya.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Zambada juga memiliki sejumlah bisnis legal di Meksiko, termasuk sebuah pabrik susu berukuran besar, bus umum, dan hotel. Dia juga memiliki sejumlah aset berupa real estate.
Selain fentanyl, Zambada juga dikenai beberapa dakwaan lain termasuk perdagangan narkoba, pembunuhan, penculikan, pencucian uang dan kejahatan terorganisir.
Pada bulan Mei, keponakan Zambada – Eliseo Imperial Castro, yang juga dikenal sebagai “Cheyo Antrax” – yang juga diburu aparat Amerika Serikat, tewas dalam penyergapan di Meksiko.*