Hidayatullah.com– Kepolisian Belanda, hari Kamis (14/11/2024), mengatakan bahwa pihaknya membuka penyelidikan terhadap dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh petugas saat menghadapi demonstran pro-Palestina, di mana 281 orang ditangkap.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan polisi antihuru-hara meneriaki pengunjuk rasa dan memukul mereka dengan tongkat setelah mereka dilepaskan dari bus di pinggiran ibu kota Belanda usai demonstrasi Rabu malam (13/11/2024), lansir AFP.
Ratusan demonstran, mengenakan syal Palestina dan meneriakkan slogan-slogan, berkumpul di Lapangan Dam yang terkenal di kota itu meskipun ada larangan menyusul kerusuhan pekan lalu yang melibatkan para penggemar klub sepak bola Israel Maccabi.
Pemerintah kota memang memberikan pengecualian untuk demonstrasi pada hari Rabu, tetapi dengan syarat aksi tersebut dilakukan di daerah Westergast, di luar pusat kota.
“Video yang beredar di media sosial menunjukkan anggota Unit Mobil (polisi antihuru-hara) melakukan tindakan terhadap pengunjuk rasa yang baru saja diturunkan dari bus,” kata pihak kepolisian dalam sebuah pernyataan.
“Para pengunjuk rasa diangkut ke lokasi tersebut setelah sebelumnya mereka ditangkap di kawasan Lapangan Dam karena melanggar peraturan darurat,” kata polisi.
“Apa alasan sesungguhnya yang membuat aparat Uni Mobil bertindak demikian seperti yang terlihat di dalam video sedang diselidiki,” kata polisi, tanpa menyebutkan secara pasti rekaman video mana yang dimaksud.
Sejumlah reporter AFP yang berada di lokasi demonstrasi tersebut melihat polisi menyeret pengunjuk rasa ke dalam bus-bus yang sudah menunggu, beberapa di antaranya melakukan penolakan keras.*