Hidayatullah.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa harus ada sebuah negara Muslim dengan hak veto sebagai representasi yang adil bagi umat Islam di PBB.
Pernyataan itu ia sampaikan saat berbicara dalam acara Buka Puasa Bersama dengan para Duta Besar ke-16 di Ankara pada Senin.
“Umat Islam, yang merupakan seperempat dari populasi dunia, harus diwakili sebagaimana mestinya,” kata Erdogan, dilansir Daily Sabah.
Erdogan berpendapat bahwa sudah lama mekanisme pegambilan keputusan global tidak beradaptasi dengan kondisi dunia yang terus berubah dan kini waktu yang tepat untuk melakukan itu.
“Memiliki negara Islam dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah kewajiban,” kata Erdogan.
Menurut Erdogan, berbagai masalah seperti Islamofobia, sentimen anti-migran dan perang dagang membuat sistem internasional yang berbasis aturan mengalami kekacauan.
“Jika dibiarkan, hal ini pasti akan mengarah pada ledakan politik dan militer, yang tanda-tanda awalnya sudah terlihat,” imbuh Erdogan, seraya menambahkan bahwa umat manusia tidak dapat mengabaikan masalah, menutup mata terhadap bahaya yang mengancam, atau menyerahkan masalah kepada waktu.
Mengulang kembali moto “Dunia lebih besar dari lima”, Erdogan mengatakan bahwa hal ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah, namun lebih kepada penggantian tatanan global yang cacat.*