Hidayatullah.com – Saham Dassault Aviation, perusahaan produsen jet tempur Rafale, mengalami penurunan sebesar 3,3 persen dalam dua hari setelah Pakistan mengatakan telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur, termasuk Rafale, selama eskalasi dengan India.
Nilai saham raksasa Prancis itu turun dari $373,8 (€331,2) menjadi $362,05 (€320,2) pada hari Kamis pukul 09.00 GMT.
Para pejabat Pakistan mengatakan telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale, setelah India meluncurkan “Operasi Sindoor” pada Selasa malam.
Pejabat India belum mengomentari klaim Pakistan tersebut.
Kalah dalam pertempuran, saham turun
Sementara itu, CNN melaporkan pada hari Rabu bahwa seorang pejabat tinggi intelijen Prancis mengonfirmasi kepada jaringan tersebut bahwa Pakistan telah menembak jatuh satu jet Rafale, dan bahwa otoritas Prancis sedang menyelidiki apakah jumlah jet yang ditembak jatuh lebih dari satu.
Ini akan menjadi pertama kalinya salah satu pesawat tempur canggih buatan Prancis jatuh dalam pertempuran,” kata CNN.
Sebaliknya, saham China di Chengdu Aircraft Corporation (CAC), produsen jet J-10C dan JF-17 Pakistan, yang dikatakan telah digunakan untuk menembak jatuh pesawat India, mencatat kenaikan lebih dari 30 persen.
Jet tempur Rafale saat ini digunakan di enam negara – Prancis, Mesir, India, Kroasia, Yunani, dan Qatar.*