Hidayatullah.com–Banyaknya oknum pengurus NU dari Pengurus Besar (PB) maupun Pengurus Cabang (PC) yang berdomisili di Jawa Barat terlibat aktif mengkampanyekan Calon Gubernur dan wakilnya (Cagub-Cawagub) tertentu, menjelang digelarnya pemilihan kepada daerah (Pilkada) Jawa Barat menjadi keprihatinan para kiai NU di Indramayu.
Merespon hal tersebut, para ‘Kiai NU Kultural se Kabupaten Indramayu’ demikian mereka mengistilahkan, mengadakan silaturrahim dan istihgotsah untuk kebaikan Jawa Barat, di Pondok Pesantren Ummul Quro, Kertasemaya Indramayu.
“Kegiatan ini sebagai bentuk keperihatinan para Kiai dan ustadz NU kultural se-Indramayu atas maraknya perselingkuhan para pengurus aktif NU baik jajaran PB, apalagi PC yang terlibat aktif mengkampanyekan calon gubernur atau wakil gubernur tertentu,” ujar KH Nasrulloh Afandi, MA ketua Panitia Pelaksana, kepada hidayatullah.com.
Pengangkatan istilah “NU Kultural” dalam acara ini, lanjut Nasrul, adalah sebagai upaya pemurnian sekaligus ‘tamparan’ terhadap personalia NU, yang banyak berteriak –teriak NU kembali ke khittah, tapi dilanggarnya sendiri.
“Ini suara tangisan para Kiai NU kultural se-Kabupaten Indramayu, NU jangan terlibat apalagi dilibatkan dalam dukung-mendukung Cagub/Cawagub tertentu,” tambahnya.
“Jadi, kalau Kiai atau ustad NU mau berpolitik, dipersilahkan sesuai posisi dan kemampuan masing-masing sebagai warga negara yang baik, jika cuman mampu berpolitik di tingkat desa atau bahkan RT/RW ya cukup bermain politik di tingkat itu saja, tidak usahlah menyeret-nyeret NU, apalagi sengaja masuk jajaran pengurus NU hanya untuk tujuan kendaraan politik,” tandas Mahasiswa Program Doktor universitas Al-Qurawiyin Maroko itu.
Sedangkan KH Nur Amin, sesepuh NU Kabupaten Indramayu paling Barat mengatakan, “Siapapun yang masih aktif duduk di jajaran pengurus NU di tingkatan manapun mulai ranting sampai PB, jika ia terlibat aktifitas politik, maka ia wajib dipecat dari struktur NU.
Apalagi nyata-nyata banyak orang yang kemampuan agamanya apa adanya tapi mereka berebut ingin jadi pengurus NU,” ujar Kiai yang waktu mudanya bertahun-tahun aktif di PCNU Indramayu dan dikenal tegas itu.
Hal senada juga banyak disampaikan oleh para Kiai dan ustad lainnya yang hadir dalam kesempatan itu.
Rentetan acara itu diawalai dengan istighosah yang dipimpin oleh KH Jamali sesepuh NU Indramayu Tengah yang juga Ketua MUI Kabupaten Indramayu. Sedangkan do’a dipimpin oleh KH Afandi Abdul Muin Syafi’I (Abah Afandi), sesepuh NU Indramayu yang juga asli santrinya pendiri NU KH Hasyim Asy’ari itu.
Di pesantren asuhan KH Nawawi itu, tampak hadir para Kiai dan ustad NU kultural perwakilan dari seluruh kecamatan se- Kabupaten Indramayu.*/kiriman Abni Abu Zidan