Hidayatullah.com—Bertempat di kantor Aula Insists di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan, hari Kamis, 18 September 2014. #IndonesiaTanpaJIL kembali melaksanakan agenda rutin kuliah Sekolah Pemikiran Islam (SPI) pertemuan kedua.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 60 orang peserta yang mayoritas merupakan para pegiat aktivis dakwah kampus. Kuliah ini adalah yang kedua kalinya dari dua belas pertemuan dalam program SPI.
Kuliah yang dimulai sejak pukul 18.30 WIB ini membahas tema “The Worldview of Islam”. Akmal M.Pd.I. yang hadir sebagai narasumber pada sesi pertemuan kali ini membedah tema tersebut secara gamblang.
“Manusia bukan mahkluk random, melainkan mahkluk yang berprinsip. Sederhananya, apa yang dilakukannya sehari-hari, termasuk juga kepribadiannya, terjadi bukan tanpa alasan. Semua itu diarahkan oleh worldview yang diyakininya, kemudian menjadi sebuah kebiasaan dan karakter. Itulah the Worldview of Islam; pandangan hidup yang hanya diajarkan oleh Islam dan hanya dapat dipahami oleh seorang Muslim,” ujar Akmal, pengajar SPI yang baru memiliki satu anak ini.
Komentar positif datang dari salah seorang peserta kuliah pada malam itu. “Tema the Worldview of Islam ini sangat menarik. Setelah mendengar pemaparan dari Akmal, saya jadi lebih memahami adab, perilaku, serta pandangan yang benar sesuai dengan Islam yang murni. Karena ternyata, banyak juga fenomena saat ini yang kita lihat seperti Islami, padahal tidak,” demikian ungkap Adi Zulfikar, alumnus Teknik Industri Universitas Indonesia (UI) yang kini aktif di ITJ Bogor.
Dalam sesi perkuliahan ini, Akmal juga menjelaskan panjang lebar tentang tantangan-tantangan apa saja yang bisa menyebabkan the worldview of Islam ini rusak. Empat hal yang menyebabkan hal itu terjadi adalah corruption of knowledge, deislamization, confusion dan the loss of adab.
“Islam memiliki cara pandang yang unik terhadap segala wujud yang dihadapi manusia dalam kehidupannya. Pandangan hidup ini dibangun atas konsep-konsep dasar yang bersumber dari wahyu Allah SWT. Itulah the Worldview of Islam,” pungkas Akmal sebelum menutup sesi kuliah SPI .*/Yordan Aulia Akbar