Hidayatullah.com–Sampai saat ini masih ada sebagian umat Muslim sendiri yang tidak percaya bahwa sains Islam itu ada. Padahal sebenarnya sains Islam itu nyata dan memiliki kekhasan.
Demikian dikatakan Dr. Wendi Zarman dalam seri Kuliah Islamic Science pertemuan ketiga di Kampus UI Depok, 19 Januari 2016.
“Salah satu bukti sains Islam itu ada adalah kekhasan Sains Islam dalam memandang alam. Berbeda dengan padangan sains Barat tentang alam,” ujar Wendi.
Menurutnya, perbedaan sains islam dengan sains modern adalah terletak dalam pandangan alamnya (worldviewnya). Adapun fakta sains tidak berbeda.
Hanya saja tambah Wendi, sains Islam harus memenuhi empat aspek agar diakui sebagai sains.
“Ilmu itu disebut sains jika tlah penuhi empat aspek. Pertama, ada subjek matter. Kedua, Ada consensus ilmuan dalam scientific community (komunitas saintis). Ketiga, Memiliki metod. Keempat harus ada akumulasi pengetahuan dan menjadi body knowledge”.
Wendi yang juga peneliti INSISTS bidang sains itu menekankan sangat pentingnya komunitas ilmuan.
“Salah satu sebab kenapa masih banyak yang menolak sains Islam adalah karena kita belum punya scientis community,” tambahnya.
Supaya sains Islam ini benar-benar riil, para pakar dalam bidang tertentu harus membentuk komunitas.
“Komunitas ini harus dihidupkan agar sains Islam kita wujud”, terang dosen Fisiki itu.
Kuliah Islamic Science ini diadakah oleh INSISTS selama empat hari dengan menghadirkan Prof Paul Lettinck, pakar sejarah sains Islam, sebagai pembicara utama Seri kuliah yang bertajuk “Sciene in the Muslim Worl up to 1500 CE” ini dihadiri beberapa dosen mahasiswa dan peneliti dari beberapa kota, Bandung, Jogjakarta, Purwakarta, Surabaya, Bogor, Depok da Jakarta.*/AK Hasib