Hidayatullah.com—Hari Rabu (09/03/2016) Putra Boyolali meraih gelar Master Syariah di Universitas Zaitunah, Tunisia. Adalah Fuad Hasanudin, mantan Ketua PPI Tunisia 2013-2014 berhasil mempertahankan risalah tesisnya yang berjudul “Al Ijtihad Al Maqhasidi fi Fatawa Majlis Ulama Andunisi” (Kajian Fatwa MUI dengan Pendekatan Maqashid/Filsafat Hukum), di Auditorium Ibnu ‘Asyur, Universitas Zaitunah dengan sangat membanggakan.
Dekan Fakultas Hadharah, Prof. Dr. Abdul Lathif Bou Azizi selaku pembimbing langsung membuka kata pengantar dengan pujian terhadap anak didiknya itu, sebab Fuad Hasanuddin yang juga alumni MAPK Surakarta ini memiliki kesungguhan yang tinggi dan tekad yang kuat dalam menyelesaikan tesisnya.
Sedangkan sang penguji, Dr. Mounir Benjammour mengakui kesalahan dalam risalah tersebut tidak banyak, hanya ada beberapa kekeliruan dalam susunan bahasa saja, namun dalam metode penulisan cukup bagus dan sangat amanah ilmiah, sebab sang penguji begitu detail dalam memeriksa referensi dan penukilan.
Adapun ketua panitia sidang, Prof. Dr. Burhan Naffati, hanya memberikan tambahan dalam metode penulisannya, berupa pasal, mabahits, mathlab atau masail. Juga menjelaskan perbedaan antara ulama ushuli dan maqashidi dalam memahami konsep hikmah.
Ketua panitia sidang pun memberikan apresiasi karena tema yang diangkat adalah pembahasan baru untuk menambah khazanah keilmuan di Universitas Zaitunah. Dengan konsep latar belakang sejauhmana ulama Indonesia dalam mengaplikasikan maqashid syariah ketika mengeluarkan fatwa.
Jalannya persidangan cukup meriah, sebab hampir sebagian perwakilan mahasiswa asing dan Tunisia turut hadir untuk menyaksikan, juga kehadiran dan dukungan penuh dari Duta Besar RI untuk Tunis, Bapak Rony Prasetyo Yuliantoro, beserta Ibu Vivien Yuliantoro dan para home staf / local staf KBRI Tunis, tentunya juga rekan-rekan PPI Tunisia.
Tak aneh ketika ketua panitia sidang menyebutkan hasil yudisium Hasan Jiddan (Cum Laude), suasana gedung langsung bergemuruh seakan ikut bahagia dan bangga.
“Kami semua bangga dengan capaian Mas Fuad (red. panggilan akrab), beliau termasuk mahasiswa yang memiliki potensi keilmuan yang cukup mumpuni, pandai memanfaatkan waktunya dalam menelaah kitab. Harapan ke depan semoga akan lahir generasi penerus bangsa yang akan membangun Indonesia dengan ruh toleransi dalam bermasyakarat, terlebih masyarakat Indonesia yang majemuk,” ujar Muhammad Arie Andhy, Lc alumni Al Azhar, Mesir jurusan Aqidah Filsafat.*/Kiriman Irhamni Rofiun, Ahmad Faizi dan Hasan Dema Asy’ary