Hidayatullah.com– Pimpinan Pusat Pemuda Persatuan Islam (Persis) melebarkan sayap dakwahnya ke dunia sastra, dengan membentuk Forum Sastra di bawah Lembaga Turats dan Pemikiran Islam PP Pemuda Persis.
Forum yang dinamai Pesantren Sastra (Pesat) ini di koordinatori oleh Hilman Indrawan. Ia salah satu kader yang baru saja menerbitkan buku antologi cerpen berjudul Buku Tauhid Hasan.
Di gedung PP Persis, Bandung, Jawa Barat, Ketua Umum PP Pemuda Persis, Eka Permana, menyampaikan pentingnya mengembangkan potensi dakwah yang lebih variatif dan komunikatif.
“Urgensi dari forum sastra ini adalah untuk memfasilitasi para remaja yang mencintai sastra, terutama di kalangan Pemuda Persatuan Islam. Terlebih kita memanfaatkan potensi dakwah yang lebih variatif dan komunikatif,” ujarnya saat ditemui penulis.
Selain itu, Eka juga menegaskan bahwa dakwah bil kitaabah (dengan tulisan) juga tak kalah pentingnya dari dakwah bil lisan (dengan ucapan).
“Dakwah bil kitaabah termasuk dakwah yang cukup lama atsar (pengaruh)-nya dibandingkan dengan dakwah bil lisan. Sehingga dengan kitaabah itu bisa membentuk potensi manusia sebagai makhluk yang naathiq (berfikir),” tambahnya.
Jihad Lewat Pena
Sementara itu, Ginanjar Nugraha, Ketua Lembaga Turats dan Pemikiran Islam tersebut, juga memberikan komentar terkait Pesat.
“Salah satu bentuk perjuangan jihad yang jarang tersentuh adalah jalan pena sastra. Termasuk kalangan asatidz Persatuan Islam. Padahal sebetulnya pesan-pesan al-Qur’an, banyak menggunakan bahasa sastrawi, sebagai media penyampaian dakwah,” ujarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di sisi yang lain, tambahnya, kondisi faktual dunia sastra, masih didominasi oleh sastra kiri sosialis dan kanan liberal. Ironisnya, genre sastra Islami masih berada di pinggiran, belum jadi pilihan di negeri dengan Muslim terbesar se-dunia ini.
“Di sinilah arti penting pembentukan inisiasi Forum Sastra Pemuda Persis,” ujarnya.
Pesat beranggotakan santri dan alumni Pesantren Persis dari beberapa daerah di Jawa Barat, bahkan dari Bangil.*/ Ali Muhtadin