Hidayatullah.com–Produk furnitur berbahan dasar kayu dan akrilik asal Indonesia memikat para pengunjung pada ajang pameran Jeddah International Trade Fair (JITF) 2016 yang berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 20-23 Desember di Jeddah International Trade and Exhibition Centre Arab Saudi.
Nuri Nurhidayati, demikian nama salah satu peserta pameran asal Solo itu, memboyong PT Aninda Furniture ke Jeddah Arab Saudi untuk mempromosikan aneka hasil kerajikan furnitur yang hadir dalam berbagai desain kepada kalangan pengusaha Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
“Pasar furnitur di sini (Arab Saudi) sangat bagus. Terbukti setiap pengunjung yang datang ke booth kami ingin langsung memborong produk kami secara retail. Kami ikut pameran ini untuk menjajal pasar furnitur Saudi Arabia dan kawasan Timur Tengah lainnya,” ujar Nuri yang telah memasarkan produknya hingga ke Eropa dan Amerika.
Nuri menambahkan bahwa meski pertama kali ikut pameran di Jeddah Arab Saudi, dirinya optimis ke depan produknya akan memikat pasar furnitur di Negeri Petro Dolar itu. Hal ini terbukti telah ada sebuah perusahaan Arab Saudi yang berkomitmen melakukan kontrak dengan estimasi nilai lebih dari US$ 800.000.
Hal senada juga diungkapkan Konjen RI Jeddah, M. Hery Saripudin, bahwa pasar Saudi Arabia saat ini masih sangat potensial untuk berbagai komoditas Indonesia, salah satunya adalah produk furnitur.
“Arab Saudi berada di peringkat 21 negara pengimpor produk furnitur Indonesia setelah Amerika, Jepang, Belanda, Jerman dan Inggris. Furnitur Indonesia merupakan produk andalan ekpor ke Arab Saudi. Hal ini sejalan dengan dengan Visi Saudi 2030 di mana Pemerintah Arab Saudi akan lebih terbuka dalam meningkatkan hubungan dengan semua pihak termasuk Indonesia,” terang Konjen Hery saat meninjau stan kegiatan pameran sekaligus berbicang dengan para peserta pameran asal Indonesia.
Konjen Hery, lebih lanjut, mengatakan bahwa furnitur merupakan salah satu komoditas potensial yang memberikan nilai tambah yang besar terhadap nilai transaksi perdagangan Indonesia.
Dari catatan yang berhasil dihimpun ITPC KJRI Jeddah, ekspor furnitur Indonesia ke Arab Saudi setiap tahunnya menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2012 angka ekspor furnitur Indonesia mencapai nilai sebesar US$ 4,24 juta. Angka ini meningkat pada tahun 2013 menjadi US$ 4,306 juta dan di tahun 2014 mencapai angka US$ 4,513 juta. Sedangkan pada akhir tahun 2015 meningkat tajam hingga mencapai US$ 9,456 juta.
“Trend positif ini menunjukkan, produk furnitur Indonesia selama ini memenuhi standar kualitas, desain dan selera masyarakat internasional,” ujar Gunawan, Direktur ITPC KJRI Jeddah.
Jeddah International Trade Fair (JITF) 2016 merupakan ajang pameran bergengsi multiproduct berskala Internasional yang diikuti tujuh negara yaitu Bangladesh, China, Mesir, India, Indonesia, Saudi Arabia danTurki.
Indonesia pada pameran JITF ini menyewa 8 booth yang merupakan kolaborasi dan sinergi antara Atase Perdagangan KBRI Riyadh dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) KJRI Jeddah.
Perusahaan Indonesia yang mengikuti pameran ini adalah PT Aninda Furniture dengan membawa produk furnitur Indonesia yang sudah terkenal pemasaranya di Amerika dan Eropa, PT. Estherische Olie International dengan produk gaharu dan essential oil dari wilayah Kalimantan, PT. Indomop Multi Makmur dengan produk cleaning equipment, Nahdi Jewellery dengan produk perhiasan mutumanikam, CV. Ihsan Lestari dengan produk baju gamis dan Tob, CV. Healthy Sweet Indonesia dengan produk innovative diet sugar berupa gula herbal untuk menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes, Muhamad Bawazir For Trading (MBT) dengan produk tuna, Said Bawazir Trading Cooperation (SBTC) dengan produk tuna dan produk jamur Indonesia dan yang terakhir adalah Sami Alkathiri dengan produk kecap manis, saus tomat dan sambal ABC, produk tuna serta aneka minuman.*