Hidayatullah.com—Pihak berwenang Filipina menahan enam orang terkait temuan metamfetamin dalam jumlah sangat besar di kawasan elit pinggiran ibukota Manila. Dua orang tersangka diyakini berkebangsaan China.
Agen-agen dari Biro Investigasi Nasional Filipina menemukan sekitar 560 kilogram metamfetamin hari Jumat (23/12/2016) dalam penggeledahan atas sebuah rumah dan sebuah mobil di Manila.
“Kami memantau rumah itu selama lebih dari sebulan setelah seorang informan melapor ke pihak berwenang, memberitahukan tentang perdagangan obat terlarang di daerah tersebut,” kata Romulo Sapitula, kepala kepolisian distrik setempat.
Polisi menangkap empat tersangka dalam sebuah mobil yang dipenuhi dengan 100 kilogram metamfetamin, dan dua orang lainnya di dalam rumah yang diyakini adalah orang China.
Mereka yang ditangkap itu membantah mengetahui perihal narkoba tersebut, kata Spitula. Petugas mencurigai obat terlarang itu diproduksi di tempat lain dan disimpan di rumah itu untuk kemudian diedarkan, lapor Deutsche Welle.
Menurut sumber-sumber kepolisian yang dikutip Reuters, kartel-kartel narkoba sering menggunakan orang-orang China sebagai “tukang masak” yang membuat metamfetamin, yang di Filipina dikenal dengan sebutan shabu.
Temuan hari Jumat itu lebih besar jumlahnya dari jumlah keseluruhan shabu yang berhasil disita aparat sepanjang tahun 2015.
Pemerintahan Filipina pimpinan Presiden Rodrigue Duterte, yang belum genap setahun, menjadikan perang terhadap narkoba sebagai salah satu agenda kerja utamanya.*