Hidayatullah.com– Untuk mempererat ukhuwah, kurang dari 100 relawan se-Sulawesi Selatan menjalin silaturahim di Pantai Tanjung Bayang, Makassar, Sulsel, masih dalam suasana Syawal 1438 H.
Acara Temu Relawan SAR Nasional Hidayatullah (SARHid) ini berlangsung pada tanggal 12-14 Juli 2017. Dengan ini, diharapkan para relawan bisa solid dan kompak dalam mengawal setiap bencana yang ada di Indonesia khususnya Sulsel.
Acara yang didukung Badan SAR Nasional (Basarnas) dan diinisiasi Ketua SARHid Sulsel Abdul Hadi ini dibuka oleh Ketua Bidang Pembinaan Umat DPP Hidayatullah, Tasyrif Amin.
Baca: Kisah Tim SAR Hidayatullah Mencari Santri Terseret Ombak di Pantai Garut
Sedikitnya 75 orang peserta mendapatkan berbagai materi pelatihan seperti Water Rescue oleh Badan SAR Daerah (Basarda) Makassar. Serta Vertical Rescue dan MFR oleh Instruktur SARHid.
Instruktur dari SARHid yaitu Syaharuddin Yusuf, Abbas Usman, Usman Abdul Hamid, dan Abdul Hadi.
Para peserta juga dilatih agar bisa lebih cepat merespon setiap ada bencana di daerahnya masing-masing.
Acara bertema “Wujudkan Tim yang Solid, Loyal, Profesional, dan Bertanggung Jawab” ini diikuti oleh perwakilan Tim SAR itu di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Sebelum materi SAR diberikan, ada pembekalan khusus buat para peserta yang disampaikan oleh Tasyrif, yang isinya adalah agar setiap kader Islam wajib memegang prinsip sebagai seorang dai.
Para relawan diberi pembekalan agar senantiasa sigap menolong manusia dari bencana alam dan bencana aqidah.
Yaitu, jelas Tasyrif, dengan terus mengasah diri dalam hal spiritual, guna mengingatkan diri dan manusia lainnya agar lebih dekat kepada Allah.
Baca: SAR Hidayatullah dan Berbagai Elemen Bangsa Buat Rekor Dunia
“Selain spiritual, wajib menuntut ilmu sebanyak mungkin serta mengajarkannya kepada manusia lainnya,” pesan Tasyrif.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa olah fisik untuk para anggota SARHid adalah sebuah keharusan, agar mampu bergerak cepat, kuat, serta tidak mudah sakit-sakitan dalam mengemban tugas dengan baik.* Kiriman Usman Hamid, Pengurus SAR Hidayatullah Pusat